Indonesia Berkomitmen Selesaikan IEU-CEPA Pada Juli 2024



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan komitmen menyelesaikan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) pada Juli mendatang.

Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi International Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko) Edi Prio Pambudi mengatakan bahwa perundingan IEU-CEPA telah mencapai banyak kemajuan.

"Ada kemajuan yang sangat signifikan yang bisa dihasilkan dan diharapkan pada pertemuan ke-19 ini bisa selesai," ujar Edi dalam Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (30/5).


Hingga perundingan putaran ke-18, Edi bilang, sudah ada 11 isu runding/bab yang berhasil disepakati. Untuk itu, 10 dari 21 isu runding masih memerlukan diskusi lebih lanjut dalam pertemuanĀ  perundingan putaran ke-19 pada 1 Juli hingga 5 Juli 2024 mendatang di Indonesia.

Baca Juga: Perundingan Dagang Indonesia-Uni Eropa, Sisa 10 Isu Lagi Belum Disepakati

"10 belum disepakati. Harapan kita bisa diselesaikan di putaran ke-19. Memang EU banyak sekali meletakkan equirement, tapi kita terus menerus menyampaikan kepada mereka perundingan IEU-CEPA ini harusnya tidak dibebani dengan berbagai target," katanya.

Kedua pihak telah menyusun work planĀ  dengan target penyelesaian substansi perjanjian pada 2024 sebagaimana arahan kedua Kepala Negara, yakni Presiden RI dan Presiden Komisi Eropa.

Untuk persiapan putaran selanjutnya (Juli 2024), pemerintah akan mengintensifkan koordinasi internal dan juga serangkaian pertemuan intersesi working group akan dilakukan.

Asal tahu saja, perundingan IEU-CEPA merupakan perjanjian dagang bilateral paling komprehensif yang dilakukan Indonesia dengan negara mitranya.

Secara umum, IEU-CEPA merupakan kemitraan komprehensif yang mencakup tiga pilar utama yaitu akses perdagangan barang dan jasa, investasi dan pengadaan publik, kemudian harmonisasi regulasi perdagangan dan kerja sama dan peningkatan kapasitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari
TAG: