Indonesia bidik kerja sama perdagangan dengan negara Eurasia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus memperluas kerja sama ekonomi dengan negara-negara di dunia. Kini, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, Indonesia membidik kerja sama perdagangan dengan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU).

Lutfi melakukan pembahasan rencana kerja sama perdagangan bebas (FTA) dengan EAEU bersama menteri yang bertanggung jawab atas perdagangan komisi ekonomi Eurasia Andrey Slepnev. Kedua pihak telah bersepakat menyelesaikan joint feasibility study dalam waktu dekat.

"Indonesia dan EAEU sepakat untuk menyelesaikan joint feasibility study FTA sesuai dengan jadwal yang direncanakan pada September 2021," ujar Lutfi dalam keterangan pers, Senin (7/6).


Baca Juga: Indonesia-EFTA CEPA akan mengubah persepsi terhadap minyak sawit

Joint feasibility study merupakan tindak lanjut atas pertemuan sebelumnya. Sebelumnya Kepala Negara Indonesia dan Rusia melakukan pertemuan di sela ASEAN - Russia Summit di Sochi pada Mei 2016 lalu.

"Indonesia juga mengusulkan agar peluncuran pembentukan FTA dapat segera dilakukan di Indonesia," terang Lutfi.

Pada pertemuan tersebut, Indonesia juga mendorong pelonggaran aturan batas kandungan kontamin dalam minyak nabati yang melebihi negara tujuan ekspor lainnya. Minyak sawit mentah (CPO) merupakan komoditas ekspor utama Indonesia ke negara EAEU dengan nilai US$ 431,4 juta.

Sebagai informasi, negara anggota EAEU terdiri dari Rusia, Armenia, Belarus, Kyrgyzstan, dan Kazakhstan. Berdasarkan data Kemendag, tahun 2020 total ekspor Indonesia ke negara EAEU sebesar US$ 1 miliar dan impor US$ 1,25 miliar.

Selanjutnya: Kemenperin optimalkan perjanjian perdagangan bebas untuk pacu ekspor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat