KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kecaman Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad terhadap Undang-Undang Kewarganegaraan India yang baru serta kejadian di Kashmir berdampak panjang. India kemudian membatasi impor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) Malaysia. India sebagai salah satu negara pembeli CPO terbanyak di dunia tentu kehilangan salah satu sumber pasokan setelah pembatasan impor ini. Indonesia sebagai salah satu produsen CPO tentu mendapatkan angin segar dari kondisi ini. “Indonesia seharusnya bisa memanfaatkan momentum ini dan mengambil keuntungan. Sebab terdapat ruang besar yang ditinggalkan Malaysia, dan Indonesia bisa mengisi ruang tersebut,” jelas analis PT Asia Trade Futures Deddy Yusuf kepada Kontan.co.id, Minggu (26/1).
Indonesia bisa manfaatkan ketegangan India-Malaysia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kecaman Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad terhadap Undang-Undang Kewarganegaraan India yang baru serta kejadian di Kashmir berdampak panjang. India kemudian membatasi impor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) Malaysia. India sebagai salah satu negara pembeli CPO terbanyak di dunia tentu kehilangan salah satu sumber pasokan setelah pembatasan impor ini. Indonesia sebagai salah satu produsen CPO tentu mendapatkan angin segar dari kondisi ini. “Indonesia seharusnya bisa memanfaatkan momentum ini dan mengambil keuntungan. Sebab terdapat ruang besar yang ditinggalkan Malaysia, dan Indonesia bisa mengisi ruang tersebut,” jelas analis PT Asia Trade Futures Deddy Yusuf kepada Kontan.co.id, Minggu (26/1).