KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menargetkan peringkat kemudahan investasi ease of doing business (EoDB) ada di posisi 60, naik dari tahun sebelumnya yang berada di posisi 73. Optimisme pemerintah juga sejalan dengan adanya UU Cipta Kerja. Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, jika dilihat secara objektif EoDB Indonesia masih kalah bersaing dibeberapa kategori yakni kategori starting a business, enforcing contracts, trading across borders, dealing with construction permits, dan registering property. Di mana, kata Shinta, pada lima kategori tersebut Indonesia masih belum masuk 100 terbaik di di dunia. Sebagian besar faktor penentu dari empat kategori tersebut kecuali kategori trading across borders sudah diperbaiki oleh UU Cipta Kerja secara kebijakan. Dan secara birokrasi, implementasi juga sudah diperbaiki efisiensinya dengan transisi ke sistem Online Single Submission (OSS) sehingga ke depannya bisa berjalan secara online & realtime di seluruh Indonesia.
Indonesia bisa masuk peringkat 60 kemudahan investasi, begini pandangan Kadin
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menargetkan peringkat kemudahan investasi ease of doing business (EoDB) ada di posisi 60, naik dari tahun sebelumnya yang berada di posisi 73. Optimisme pemerintah juga sejalan dengan adanya UU Cipta Kerja. Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, jika dilihat secara objektif EoDB Indonesia masih kalah bersaing dibeberapa kategori yakni kategori starting a business, enforcing contracts, trading across borders, dealing with construction permits, dan registering property. Di mana, kata Shinta, pada lima kategori tersebut Indonesia masih belum masuk 100 terbaik di di dunia. Sebagian besar faktor penentu dari empat kategori tersebut kecuali kategori trading across borders sudah diperbaiki oleh UU Cipta Kerja secara kebijakan. Dan secara birokrasi, implementasi juga sudah diperbaiki efisiensinya dengan transisi ke sistem Online Single Submission (OSS) sehingga ke depannya bisa berjalan secara online & realtime di seluruh Indonesia.