Indonesia buka paviliun terbesar di pameran kopi, teh dan kakao di Hamburg



KONTAN.CO.ID - DW. Pavilion Indonesia dengan luas 91 m2 menempati posisi strategis, yaitu di depan pintu masuk area pameran COTECA. Wakil Duta Besar RI untuk Jerman, Perry Pada secara resmi membuka pavilion Indonesia pada Rabu, (10/10). Hadir pula dalam pembukaan, Konsul Jenderal RI untuk Hamburg dan Kepala ITPC Hamburg.

Pameran tahun ini diikuti oleh 200 perusahaan dari 40 negara dan digelar dari tanggal 10 hingga 12 Oktober 2018. Selain Indonesia, ada  Cina, Taiwan, Jepang, India, Himalaya, Sri Lanka, dan Nepal yang ikut dalam pameran ini.

Kegitan COTECA ini tidak hanya sebagai ajang untuk memamerkan produk kopi, teh dan kakau. Lebih dari itu, Indonesia memanfaatkan pameran ini untuk business to business meeting melalui kegiatan workshop, seminar, coffee cuppping, tea testing serta business networking.


Matt Ross dari perusahaan KOPI ROSS memaparkan tentang kopi luwak khas Indonesia pada acara seminar di sela-sela COTECA 2018. Selanjutnya para pengunjung dan para penikmat kopi dimanjakan dengan suguhan kopi Indonesia di acara Cupping by Indonesia. Acara ini berlangsung selama tiga hari di Cupping Room Kaffee Campus.

Sembilan perusahaan Indonesia ikut meramaikan paviliun Indonesia, yaitu PT Shriya Artha Nusantara, PT Perkebunan Nusantara, MUTIGO, Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dari Cilacap, Java Moen International, Paris van Java Specialty Coffee, PT Cahaya Anugerah Pertiwi, PT Mitra Kerinci, serta Intana Grafinusa.

Kota Hamburg dipilih menjadi tempat penyelenggaraan pameran yang cukup penting bagi industri kopi, teh dan kakao dari seluruh dunia karena Hamburg merupakan pusat perdagangan biji kopi, teh dan pengolahan kopi. Selain itu Hamburg juga memiliki pelabuhan khusus untuk impor kopi, teh serta kakao yang merupakan pelabuhan terpenting di Eropa.

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti