KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. China bisa mengambil peran untuk menyelesaikan masalah elektrifikasi di kawasan Asia Tenggara. Alasannya, China bisa menekan biaya pengembangan energi. Gita Wirjawan, Pendiri dan Chairman Ancora Group, menilai kebutuhan energi di Asia Tenggara jauh lebih besar dibanding kemampuan pendanaan yang tersedia. “Energi adalah bentuk ketidaksetaraan,” ujarnya dalam FutureChina Global Forum (FCGF) 2025 di Singapura, Jumat (19/9/2025). Gita menyebut, di Asia Tenggara, hanya Singapura dan Brunei Darussalam yang sudah mencapai rasio elektrifikasi yang mendukung untuk menjadi negara maju, yakni sekitar 10.000 kWh per kapita. Di urutan berikutnya ada Malaysia dengan rasio elektrifikasi sekitar 5.000 kWh per kapita.
Indonesia Butuh 120 Tahun untuk Penuhi Rasio Elektrifikasi Negara Modern
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. China bisa mengambil peran untuk menyelesaikan masalah elektrifikasi di kawasan Asia Tenggara. Alasannya, China bisa menekan biaya pengembangan energi. Gita Wirjawan, Pendiri dan Chairman Ancora Group, menilai kebutuhan energi di Asia Tenggara jauh lebih besar dibanding kemampuan pendanaan yang tersedia. “Energi adalah bentuk ketidaksetaraan,” ujarnya dalam FutureChina Global Forum (FCGF) 2025 di Singapura, Jumat (19/9/2025). Gita menyebut, di Asia Tenggara, hanya Singapura dan Brunei Darussalam yang sudah mencapai rasio elektrifikasi yang mendukung untuk menjadi negara maju, yakni sekitar 10.000 kWh per kapita. Di urutan berikutnya ada Malaysia dengan rasio elektrifikasi sekitar 5.000 kWh per kapita.
TAG: