Indonesia dan Belanda Teken Kemitraan Strategis



JAKARTA. Menurut situs resmi Departemen Luar Negeri Indonesia dan Belanda selangkah lagi menuju pembentukan kemitraan strategis melalui rencana penandatanganan Comprehensive Partnership Agreement (CPA) oleh Menlu RI Hassan Wirajuda dan Menlu Maxime Verhagen di Jakarta pada tanggal 14 Januari 2009. Penandatanganan tersebut merupakan finalisasi dari proses pembahasan draft CPA, yang nantinya akan ditandatangani oleh Presiden RI dan Perdana Menteri Belanda. Penandatanganan CPA tersebut akan membuka peluang yang lebih luas bagi upaya pengembangan dan peningkatan kerjasama antara Indonesia dan Belanda. CPA dirancang untuk menjadi payung dan rujukan dasar dari kesepakatan/kerjasama antara Indonesia dan Belanda. Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan bilateral Indonesia dan Belanda di bidang politik mengalami peningkatan pesat. Di bidang politik, membaiknya hubungan kedua negara antara lain terlihat dari kehadiran Menlu Bernard Bot pada peringatan HUT Proklamasi RI pada tanggal 17 Agustus 2005 yang sekaligus menyampaikan penerimaan secara moral dan politik terhadap kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945. Perkembangan kerjasama di bidang ekonomi juga mengalami peningkatan sebagaimana yang terlihat dalam periode Januari–September 2008, dimana volume perdagangan kedua negara mencapai US$ 3,31 milyar, meningkat 52,5% dibandingkan pada periode yang sama tahun 2007 sebesar US$ 2,17 milyar. Belanda merupakan negara investor ke-10 terbesar di Indonesia pada tahun 2007 dengan nilai investasi mencapai nilai US$ 147,2 juta di 27 proyek. Pada tahun 2007, Indonesia merupakan salah satu negara prioritas dari kerjasama pembangunan Belanda dengan nilai kerjasama sebesar € 197,6 juta (US$ 316.16 juta). Selain itu, Pemerintah Belanda juga memberikan bantuan kemanusiaan dan pembangunan untuk beberapa daerah di Indonesia yang mengalami musibah bencana alam seperti bantuan kemanusiaan sebesar US$ 20 juta untuk Aceh dan Nias, serta pledge sebesar € 141 juta untuk proses rekonstruksi. Sedangkan pada bencana gempa bumi Yogyakarta, Belanda mengucurkan bantuan dana rekonstruksi sebesar US$ 2,5 juta, pembangunan kembali 10 sekolah di Klaten dan Bantul sebesar € 500 ribu serta bantuan sebesar € 1 juta untuk para korban banjir di Jakarta. Pemerintah Belanda telah memberikan bantuan untuk Pendidikan Dasar sebesar US$ 20 juta yang disalurkan melalui Bank Dunia. Bantuan tersebut akan diberikan untuk menyebarluaskan informasi program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada masyarakat dan memonitor pelaksanaan program tersebut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: