Indonesia dan Kamboja tingkatkan kerjasama pariwisata



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Indonesia dan Kamboja kembali memperbaharui dan memperpanjang Memorandum of Understanding (MoU) sejak 1999. Perjanjian kerjasama itU meliputi kesepakatan saling mempromosikan potensi wisata masing-masing negara. Baik Angkor Wat dan Candi Borobudur.

“Kami mengusulkan tahun ini MoU itu sudah selesai ditanda tangani,” kata Thong Khon, Minister of Tourism of the Kingdom of Cambodia.

Thong juga mengusulkan agar ada penerbangan langsung (direct flight) dari Phnom Penh ke Yogjakarta. Menurutnya, dulu tahun 1970-an, Royal Cambodia pernah terbang langsung ke Yogyakarta, tetapi sudah lama berhenti. “Kami mengusulkan agar ada penerbangan kembali ke sana,” ujar Thong.


Disamping itu, Thong mengusulkan kerjasama heritage to heritage, antara Angkor Wat dan Borobudur. Sama-sama world heritage yang sudah diakui UNESCO. “Kami mengusulkan agar kerjasama di bidang pariwisata diperkuat lagi,” ujarnya.

Selama ini ada program ASEAN, trail of civilization, antara Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Myanmar dan Indonesia. Saat ini Srilanka, India, Pakistan dan Bangladesh juga ingin bergabung dalam program heritage to heritage itu.

Menteri Pariwisata  Arief Yahya mengatakan Indonesia menyetujui beberapa usulan tersebut. “Soal MoU, akan kami percepat untuk segera diperbaharui. Tahun ini juga akan dituntaskan,” sebut Menpar Arief Yahya dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Minggu (20/1). 

Selanjutnya, soal program heritage to heritage, Menpar mengusulkan namanya Twin Temple Program. Sedangkan tentang direct flight, Arief  menjelaskan bulan April 2019, Bandara Yogyakarta yang baru sudah akan beroperasi. Untuk itu dengan kerjasama Kamboja, kapasitasnya lebih besar dan slot time-nya bisa bertambah lebih banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli