JAKARTA. Indonesia dan Malaysia kian kompak dalam mengurusi industri sawitnya. Indonesia dan Malaysia sepakat akan mengalihfungsikan ekspor sawit ke Eropa dan Amerika Serikat menjadi Bahan Bakar Nabati (BBN) di dalam negeri jika keduanya tetap mengindahkan klaim sepihak dari LSM Green Peace tentang kerusakan lingkungan.Menteri Pertanian Suswono mengungkapkan, telah ada kesepakatan antara Indonesia dan Malaysia sebagai dua negara taipan ekspor CPO dunia untuk menjadikan komoditas sawit ekspor sebagai bahan dasar BBN. Langkah tersebut diambil menyusul adanya klaim dari lembaga swadaya masyarakat dunia di bidang lingkungan, Green Peace bahwa produsen-produsen sawit Indonesia dan Malaysia telah melakukan perusakan lingkungan akibat tanaman sawitnya. "Musti ada tim independen yang dipercaya kedua belah pihak, sehingga jika ada kekurangan-kekurangan kita akan perbaiki, jadi tidak ada alasan lagi bagi mereka (AS dan Eropa) untuk klaim sepihak," ujar Suswono di Jakarta, Jumat (19/3).Dia pun menambahkan,"Kalau mereka tidak juga mengindahkan hasil rekomendasi itu, ya kita akan alihkan menjadi BBN dan mencari pasar baru"," tegasnya.Rencananya, Indonesia dan Malaysia akan mengemukakan isu tersebut pada pertemuan dengan negara-negara Uni Eropa di Brussel, Mei mendatang. Sebagai catatan, Indonesia bersama dengan Malaysia menguasai 85% pasar CPO dunia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Indonesia dan Malaysia Siap Alihkan Ekspor CPO untuk BBN di Dalam Negeri
JAKARTA. Indonesia dan Malaysia kian kompak dalam mengurusi industri sawitnya. Indonesia dan Malaysia sepakat akan mengalihfungsikan ekspor sawit ke Eropa dan Amerika Serikat menjadi Bahan Bakar Nabati (BBN) di dalam negeri jika keduanya tetap mengindahkan klaim sepihak dari LSM Green Peace tentang kerusakan lingkungan.Menteri Pertanian Suswono mengungkapkan, telah ada kesepakatan antara Indonesia dan Malaysia sebagai dua negara taipan ekspor CPO dunia untuk menjadikan komoditas sawit ekspor sebagai bahan dasar BBN. Langkah tersebut diambil menyusul adanya klaim dari lembaga swadaya masyarakat dunia di bidang lingkungan, Green Peace bahwa produsen-produsen sawit Indonesia dan Malaysia telah melakukan perusakan lingkungan akibat tanaman sawitnya. "Musti ada tim independen yang dipercaya kedua belah pihak, sehingga jika ada kekurangan-kekurangan kita akan perbaiki, jadi tidak ada alasan lagi bagi mereka (AS dan Eropa) untuk klaim sepihak," ujar Suswono di Jakarta, Jumat (19/3).Dia pun menambahkan,"Kalau mereka tidak juga mengindahkan hasil rekomendasi itu, ya kita akan alihkan menjadi BBN dan mencari pasar baru"," tegasnya.Rencananya, Indonesia dan Malaysia akan mengemukakan isu tersebut pada pertemuan dengan negara-negara Uni Eropa di Brussel, Mei mendatang. Sebagai catatan, Indonesia bersama dengan Malaysia menguasai 85% pasar CPO dunia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News