KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dan Singapura berpotensi besar menjadi twin engine (mesin ganda) untuk berkontribusi memacu pertumbuhan ekonomi di Asia. Apalagi, kedua negara semakin agresif menjalin kerja sama yang strategis mulai dari kemitraan sektor industri, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, serta kegiatan penelitian dan pengembangan. Pada acara Indonesia-Singapore Business Roundtable di sela rangkaian Industrial Transformation Asia-Pacific (ITAP), Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan dengan kolaborasi, tentunya akan tercipta peluang ekonomi yang lebih besar. “Jadi, saat ini tidak ada ‘kompetisi’ antara Indonesia dan Singapura,” kata Airlangga Hartarto dalam keterangan pers, Rabu (17/10). Menperin menjelaskan, langkah sinergi yang dilakukan RI-Singapura bertujuan untuk saling melengkapi kebutuhan kedua negara sehingga nantinya sama-sama menguntungkan dan membawa kesejahteraan masyarakat. “Maka itu, peningkatkan kerja sama dalam kesiapan memasuki revolusi industri 4.0 saat ini, menjadi sarana yang tepat untuk mendongkrak produktivitas,” tuturnya.
Indonesia dan Singapura berpotensi jadi kekuatan ekonomi Asia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dan Singapura berpotensi besar menjadi twin engine (mesin ganda) untuk berkontribusi memacu pertumbuhan ekonomi di Asia. Apalagi, kedua negara semakin agresif menjalin kerja sama yang strategis mulai dari kemitraan sektor industri, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, serta kegiatan penelitian dan pengembangan. Pada acara Indonesia-Singapore Business Roundtable di sela rangkaian Industrial Transformation Asia-Pacific (ITAP), Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan dengan kolaborasi, tentunya akan tercipta peluang ekonomi yang lebih besar. “Jadi, saat ini tidak ada ‘kompetisi’ antara Indonesia dan Singapura,” kata Airlangga Hartarto dalam keterangan pers, Rabu (17/10). Menperin menjelaskan, langkah sinergi yang dilakukan RI-Singapura bertujuan untuk saling melengkapi kebutuhan kedua negara sehingga nantinya sama-sama menguntungkan dan membawa kesejahteraan masyarakat. “Maka itu, peningkatkan kerja sama dalam kesiapan memasuki revolusi industri 4.0 saat ini, menjadi sarana yang tepat untuk mendongkrak produktivitas,” tuturnya.