Indonesia dapat investasi gasifikasi batubara, jadi sentimen positif bagi PTBA



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyebut telah mendapatkan suntikan dana investasi untuk industri gasifikasi batubara dan turunannya dari hasil lawatan ke Dubai. Nilainya jumbo yakni US$ 15 miliar, setara Rp 210 triliun

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia dengan Air Products and Chemicals, Inc (APCI).

Sebagai langkah konkret nota kesepahaman dengan Kementerian Investasi/BKPM, Air Products juga langsung menandatangani Nota Kesepahaman dengan BUMN dan perusahaan nasional, dua diantaranya yakni proyek gasifikasi batubara untuk produksi metanol antara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan proyek batubara menjadi Dimethyl Ether (DME) antara PT Indika Energy Tbk (INDY).


Analis Panin Sekuritas Timothy Wijaya menilai, kerjasama gasifikasi ini bisa berdampak baik bagi emiten. Misal seperti PTBA  yang memang sudah  memiliki proyek gasifikasi dengan kapasitas 6 juta ton batubara menjadi 1,4 juta ton DME per tahun. Proyek ini  sudah bekerjasama dengan Air Products.

Baca Juga: Prospek emiten rumah sakit tetap bugar meski kasus Covid-19 melandai

Tentunya, penanaman modal ini merupakan berita baik. Timothy mengatakan, proyek gasifikasi akan dibantu dengan stimulus royalti 0%. “Jadi bisa memberi insentif juga untuk meningkatkan investasi di bidang gasifikasi,” terang Timothy kepada Kontan.co.id, Minggu (7/11).

Selain gasifikasi, PTBA juga punya proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di lahan pasca tambang di Ombilin dan Tanjung Enim, dengan kapasitas yang mencapai 200 megawatt (MW) di masing-masing lokasi. Selain itu, terdapat proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang Sumsel-8 yang diperkirakan akan commercial on date (COD) pada 2022.

Prospek PTBA juga ditunjang dengan pengembangan dan pembangunan rel kereta api dan pelabuhan di sekitar area tambang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengiriman batubara dari lokasi tambang Tanjung Enim. Berbagai proyek yang sedang dijalankan ditujukan untuk keberlangsungan dan pengembangan bisnis PTBA agar tetap kompetitif dibandingkan peers terutama di bidang hilirisasi dan pembangunan keberlanjutan.

Timothy mempertahankan rekomendasi  beli saham PTBA dengan meningkatkan target harga menjadi Rp3.600. Panin Sekuritas mempertahankan outlook positif untuk PTBA, yang didorong sejumlah sentimen, seperti potensi peningkatan produksi pada paruh kedua seiring dengan cuaca yang lebih mendukung, serta peningkatan harga batubara Newcastle yang turut mendongkrak harga jual rata-rata. 

Selanjutnya: Harga batubara terkoreksi, begini prospek dan rekomendasi saham emiten batubara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi