Indonesia darurat konten ramah anak, Bekraf gelar Scara 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rangka memeringati Hari Anak Nasional, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) berkolaborasi dengan Wahana Kreator menyelenggarakan program Skenario Cerita Anak Nusantara (Scara). Program tersebut merupakan program pencarian dan pelatihan skenario cerita anak.

"Scara merupakan upaya berkesinambungan kami untuk menemukan bibit kreator muda yang mampu menggerakkan perekonomian nasional melalui industri kreatif," ungkap Fadjar Hutomo, Deputi Akses Permodalan BEKRAF dalam acara sosialisasi SCARA 2019 di GoWork, Plaza Indonesia, Rabu (31/7).

Ia menjelaskan, pada tahun lalu, SCARA berhasil melahirkan 20 penulis cerita anak yang disaring dari 400 pendaftar. Bekraf berharap dengan adanya program ini, anak-anak Indonesia bisa mendapatkan alternatif tontonan berkualitas dan mengedukasi. 


Oleh karena itu, tahun ini, pendaftar wajib melampirkan contoh sinopsis dan skenario cerita anak orisinil yang ditulis sendiri.

Direktur Utama Wahana Kreator Nusantara Salman Aristo menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan penulis skenario anak yang mampu menghasilkan karya berkualitas dan siap diserap oleh industri film tanah air.

"Wahana Kreator punya komitmen bagi industri cerita anak di Indonesia lewat kurikulum yang kami rancang dengan mempertimbangkan dampak yang nyata untuk industri konten anak," jelas Salman.

Seluruh peserta Scara 2019 akan masuk ke writers room dan menjadi bagian dari tim pengembangan cerita sehingga skenario yang dihasilkan lebih matang dan siap diproduksi.

Workshop inkubasi Scara 2019 berlangsung selama dua bulan. Para peserta akan didampingi para mentor berpengalaman di industri kreatif, seperti Salman Aristo (Dirut Wahana Kreator Nusantara), Gina S. Noor (penulis skenario film Dua Garis Biru), Arief Ash Shiddiq (penulis skenario film Keluarga Cemara), dan Najeela Shihab (pegiat pendidikan dan pendiri Keluarga Kita).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi