Indonesia di Posisi 2 Negara Pemakan Mi Instan Terbanyak di Dunia, Siapa Posisi 1?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mi instan telah menjadi makanan alternatif bagi sebagian masyarakat dunia. Tak terkecuali Indonesia. 

Pasalnya, selain mudah cara memasaknya, mi instan juga memiliki rasa yang nikmat dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. 

Mengutip indonesiabaik.id, data terbaru dari World Instant Noodles Association (WINA) mencatat Indonesia berada di tiga besar dalam daftar negara pemakan mi instan terbanyak di dunia.


Berdasarkan data Instant Noodles, konsumsi mi instan Indonesia meningkat 4,98% menjadi 13,27 miliar bungkus pada 2021 dibanding tahun sebelumnya. 

Jumlah tersebut menempatkan konsumsi Indonesia merupakan yang terbesar kedua dunia setelah Tiongkok dengan konsumsi sebesar 43,99 miliar bungkus pada tahun lalu.

Baca Juga: Aturan Konsumsi Mie Instan agar Tidak Memicu Masalah Kesehatan

Berikut adalah daftar 7 negara pemakan mi instan terbanyak di dunia (data per tahun 2021):

1. China/Hong Kong; 43.990 bungkus 2. Indonesia: 13.270 bungkus 3. Vietnam: 8.560 bungkus 4. India: 7.560 bungkus 5. Jepang: 5.850 bungkus 6. Amerika: 4.980 bungkus 7. Filipina: 4.440 bungkus

Hasil riset Instant Noodles tersebut juga diperkuat oleh hasil survei Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2021, yang menunjukkan, penduduk Indonesia mengkonsumsi 48 bungkus mi instan dalam setahun atau total seluruh Indonesia mencapai 13,2 miliar bungkus, dengan rata-rata berat per bungkus adalah 80 gram.

Baca Juga: Rekomendasi Saham Indofood CBP (ICBP) yang Solid Didukung Kekuatan Harga Jual

Peningkatan ekspor

Tidak hanya itu, mi instan Indonesia sudah diekspor dengan tren yang meningkat termasuk ke pasar non-tradisional. BPS mencatat, volume ekspor mi instan Indonesia tahun 2020 mencapai US$ 271,337 juta dan menjadi US$ 227,093 juta di tahun 2021.

Ekspor mi instan Indonesia tahun 2020 sebagian besar ditujukan ke negara: 

- Malaysia (31,40%) - Australia (9,84%) - Singapura (4,70%) - Amerika Serikat (4,51%) - Timor Leste (4,25%)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie