KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Asia Tenggara kembali memimpin sebagai destinasi pilihan wisatawan Muslim pada Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2024, di mana Indonesia dan Malaysia menempati posisi teratas di antara 145 destinasi. Di samping itu, Indonesia dan Malaysia juga mendapatkan skor yang baik dalam hal kemudahan masuk dan kualitas infrastruktur pariwisata bagi wisatawan Muslim dan non-Muslim.
Baca Juga: Jadi Negara Muslim Terbesar, Indonesia Belum Jadi Raja Produsen Produk Halal Sementara itu, Singapura secara konsisten menduduki peringkat pertama di antara destinasi-destinasi Non-Organisasi Kerja Sama Islam (OIC1) selama sembilan tahun berturut-turut, hal ini menunjukkan dedikasinya yang tak tergoyahkan dalam melayani wisatawan Muslim melalui ketersediaan makanan halal, fasilitas ibadah, fasilitas bandara yang sesuai, dan akomodasi ramah Muslim. “Sungguh membahagiakan melihat sektor pariwisata di Indonesia, Malaysia, dan meningkatkan skornya masing-masing. Hal ini mencerminkan tren yang lebih luas bagi wisatawan Muslim, dengan peningkatan indeks rata-rata mencapai 10 persen,”papar Fazal Bahardeen, Fouder & CEO, CrescentRating dalam diskusi virtual yang diikuti Kontan.co.id pada Kamis, (30/05).
Menurut laporan ini, pasar pariwisata halal diprediksi meningkat secara signifikan pada tahun ini, dengan kedatangan internasional berpotensi mencapai 168 juta, 5% lebih tinggi daripada periode sebelum pandemi. Pertumbuhan volume ini menyoroti meningkatnya keunggulan segmen ini, didorong oleh ekspansi demografi dan ekonomi, pengembangan budaya dan pariwisata halal, serta kemajuan teknologi yang memungkinkan pengalaman perjalanan yang lebih personal bagi wisatawan Muslim, seperti aplikasi yang menemukan gerai makanan halal, petunjuk arah kiblat, dan petunjuk arah kiblat. dan waktu sholat.
Baca Juga: Tourism Western Australia Luncurkan Panduan Wisata Muslim bagi Turis Indonesia Dampak kecerdasan buatan juga membantu menyesuaikan lebih lanjut pengalaman perjalanan untuk menyederhanakan logistik perjalanan sambil tetap berpegang pada tradisi agama.
Thailand mempertahankan posisinya di lima besar destinasi non-OKI, berkat upaya mempromosikan pariwisata halal seperti peningkatan ketersediaan makanan halal, integrasi fasilitas ramah Muslim di tempat-tempat wisata, dan peningkatan pilihan akomodasi dan makan bagi wisatawan Muslim. Lebih lanjut, Filipina mencatatkan peningkatan dalam hal komunikasi dibandingkan pada tahun 2023. Di antara destinasi non-OKI, Filipina secara konsisten meningkatkan daya tariknya bagi wisatawan Muslim dengan mengembangkan portofolio pariwisata Halal mereka secara strategis, meningkatkan akreditasi halal bagi hotel dan restoran, serta melakukan sosialisasi kesadaran halal. “Suatu hal yang positif pula melihat Filipina terus meningkatkan skornya, menunjukkan komitmen teguh Departemen Pariwisata untuk menyokong pariwisata ramah Muslim dan meningkatkan daya tarik destinasi tersebut,” pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto