KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah orang kaya di Indonesia bertambah. Berdasarkan data Hurun Global per tahun 2024, jumlah orang kaya di Indonesia dengan kekayaan di atas US$ 1 miliar bertambah 12 orang. Kini, jumlah orang kaya di Indonesia menjadi 47 orang. Penambahan jumlah orang kaya ini membuat Indonesia berada di urutan ke 13 dengan jumlah orang kaya terbanyak. Posisi Indonesia berada di atas Australia yang berada di urutan ke 14 yang saat ini jumlah orang kaya di Australia sebanyak 45 orang. Posisi Indonesia juga lebih tinggi dari Jepang yang berada di urutan ke 15. Negara dengan ekonomi terbesar di dunia, Jepang memiliki 44 miliarder di tahun 2024, bertambah 12 orang dari tahun lalu.
Baca Juga: Diboyong Grup Salim (IMAS) Masuk ke Indonesia, Begini Profil & Sepak Terjang GAC Aion Posisi orang kaya di Indonesia masih diduduki oleh Prajogo Pangestu dengan kekayaan bersih senilai US$ 38,5 miliar per 29 Maret. Sementara posisi kedua ditempati Low Tuck Kwong, pemilik tambang Bayan Resources. Kekayaan Low Tuck meningkat US$ 2,2 miliar. Peningkatan kekayaan ini merupakan akibat langsung dari meningkatnya permintaan batubara dan komoditas lainnya, yang dipicu oleh kebutuhan sektor energi global dan kebangkitan ekonomi pasca pandemi. Riset Hurun Global Rich List tahun 2024 memaparkan jika ada 3.279 miliarder, naik dari tahun 2023 sebanyak 3.112. Hurun dalam situs menjelaskan jika ada 1.933 orang mengalami peningkatan kekayaan, 480 diantaranya adalah wajah baru. Kekayaan 278 orang lainnya tetap sama. Kemudian sisanya mengalami penurunan kekayaan. Berdasarkan cara mereka mendapat kekayaan, 67% adalah usaha sendiri, 33% mewarisi kekayaannya. Hurun juga merinci cara miliarder menghasilkan uang 61% dengan menjual ke bisnis, misalnya B2C, sementara 39% menjual ke bisnis, misalnya B2B.
Baca Juga: Wake Up Call: Kekayaan Dunia di Genggaman Top 1% Untuk kategori jenis produk yang dijual 62% produk fisik, sementara 38% perangkat lunak dan layanan. Sementara usia rata-rata orang terkaya tersebut 66 tahun. Ketua dan Kepala Peneliti Hurun Rupert Hoogewerf mengatakan, jumlah miliarder terkenal di dunia meningkat 5% didukung kinerja pasar saham yang cukup kuat. "Hurun Global Rich List menceritakan, kisah perekonomian global melalui kisah orang-orang terkaya di dunia. Siapa yang naik dan siapa yang turun menyoroti tren ekonomi di berbagai sektor dan negara," kata Hoogewerf. Hurun menyebut, AI telah menjadi pendorong pertumbuhan kekayaan dan menghasilkan lebih dari separuh kekayaan baru tahun ini. "Jensen Huang telah menjadi berita utama ketika Nvidia menembus angka US$ 2 triliun dan melambungkannya ke dalam Hurun Top 30," kata Hoogewerf. Para miliarder di belakangnya ada Microsoft, Google, Amazon, Oracle dan Meta yang juga mengalami lonjakan kekayaan yang signifikan seiring dengan peningkatan kekayaan mereka. "Investor bertaruh pada nilai yang dihasilkan oleh AI," kata Hoogwerf. Amerika menjadi jalan bagi miliarder baru karena pasar saham naik ke rekor tertinggi. "New York merebut kembali mahkotanya sebagai ‘Ibu Kota Miliarder Dunia’ untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun," ujar Hoogwerf.
Baca Juga: Kekayaan Orang Super Tajir China Termasuk Jack Ma Menguap Akibat Perlambatan Ekonomi Sementara, India mengalami penambahan jumlah miliarder hampir 100 miliarder. "Kepercayaan terhadap perekonomian tumbuh hingga mencapai rekor tertinggi. Mumbai menyalip Beijing untuk menjadi ibu kota miliarder Asia dan 3 kota teratas secara global," kata Hoogwerf.
China telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Kekayaan miliarder di sektor real estate dan energi terbarukan menurun. Meskipun 40% dari Daftar Orang Kaya Global Hurun yang berada di peringkat teratas pada dua tahun lalu telah kehilangan status miliardernya, China kembali menambahkan 120 wajah baru ke dalam daftar tersebut. "Meskipun terjadi penurunan jumlah miliarder secara signifikan, China masih memiliki lebih banyak miliarder terkenal dibandingkan AS," ujar dia. Berikut daftar lengkap 25 negara dengan miliarder terbanyak versi Hurun :
Rangking | Negara | Jumah miliarder | Perubahan (yoy) |
1 | China | 814 | -155 |
2 | Amerika Serikat | 800 | 109 |
3 | India | 271 | 84 |
4 | Inggris | 146 | 12 |
5 | Jerman | 140 | -4 |
6 | Swiss | 106 | 6 |
7 | Rusia | 76 | 6 |
8 | Italia | 69 | 11 |
9 | Prancis | 68 | -4 |
10 | Brasil | 64 | 13 |
11 | Kanada | 53 | 8 |
12 | Thailand | 49 | 3 |
13 | Indonesia | 47 | 12 |
14 | Australia | 45 | 0 |
15 | Jepang | 44 | 12 |
16 | Singapura | 42 | 5 |
17 | Korea Selatan | 37 | 4 |
18 | Israel | 29 | 9 |
19 | Spanyol | 27 | 1 |
20 | Swedia | 25 | -2 |
21 | Turki | 25 | 5 |
22 | Uni Emirate Arab | 24 | 4 |
23 | Meksiko | 22 | 3 |
24 | Malaysia | 19 | 4 |
25 | Filipina | 18 | 1 |
Editor: Avanty Nurdiana