JAKARTA. Lawatan Presiden Republik Demokratik Rakyat Korea atau Korea Utara Kim Yong-nam ke Indonesia menjadi peluang untuk membuat negara tersebut lebih terbuka. Langkah-langkah mendorong keterbukaan pun mulai gagas melalui peningkatan kerjasama di antara kedua negara. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa seusai mengikuti pertemuan bilateral antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan orang nomor dua Korut, Kim Yong-nam, Selasa (15/5).Ada pun beberapa bidang yang mulai ditingkatkan kerjasamanya meliputi politik, perdagangan, investasi, budaya, olahraga dan obat tradisional. "Ini tentu kita kembangkan. Tapi semua sebagai bagian dari strategi yang lebih luas, sehingga negara seperti Korut ini dapat lebih terbuka, seperti dulu Myanmar," jelasnya.Melalui kerjasama ini, diharapkan secara sistematis membuka Korut untuk lebih memahami perkembangan global. Sebut saja, keinginan Korut untuk berbagi pengalaman dengan Indonesia dibidang investasi asing. "Ini kan pintu masuk untuk kerja sama serupa di bidang-bidang lain, termasuk politik pada waktunya," katanya.Marty menjelaskan, proses ini siftanya tidak instan sehingga membutuhkan proses. Hal yang terpenting yakni menciptakan kepercayaan diri Korut untuk berinteraksi dengan masyarakat global. "Kita harus membuat Korut merasa nyaman. Kita harus meyakinkan bahwa mereka bisa berinteraksi dengan kita bertukar pandangan dengan kita dan lebih percaya diri," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Indonesia dorong Korut lebih terbuka
JAKARTA. Lawatan Presiden Republik Demokratik Rakyat Korea atau Korea Utara Kim Yong-nam ke Indonesia menjadi peluang untuk membuat negara tersebut lebih terbuka. Langkah-langkah mendorong keterbukaan pun mulai gagas melalui peningkatan kerjasama di antara kedua negara. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa seusai mengikuti pertemuan bilateral antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan orang nomor dua Korut, Kim Yong-nam, Selasa (15/5).Ada pun beberapa bidang yang mulai ditingkatkan kerjasamanya meliputi politik, perdagangan, investasi, budaya, olahraga dan obat tradisional. "Ini tentu kita kembangkan. Tapi semua sebagai bagian dari strategi yang lebih luas, sehingga negara seperti Korut ini dapat lebih terbuka, seperti dulu Myanmar," jelasnya.Melalui kerjasama ini, diharapkan secara sistematis membuka Korut untuk lebih memahami perkembangan global. Sebut saja, keinginan Korut untuk berbagi pengalaman dengan Indonesia dibidang investasi asing. "Ini kan pintu masuk untuk kerja sama serupa di bidang-bidang lain, termasuk politik pada waktunya," katanya.Marty menjelaskan, proses ini siftanya tidak instan sehingga membutuhkan proses. Hal yang terpenting yakni menciptakan kepercayaan diri Korut untuk berinteraksi dengan masyarakat global. "Kita harus membuat Korut merasa nyaman. Kita harus meyakinkan bahwa mereka bisa berinteraksi dengan kita bertukar pandangan dengan kita dan lebih percaya diri," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News