KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Indonesia mendorong penghapusan utang bagi negara berkembang dan miskin. Direktur Eksekutif Bank Dunia untuk ASEAN sekaligus mantan Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Kementerian Keuangan Wempi Saputra mengungkapkan, akibat pandemi Covid-19, total utang negara berkembang dan miskin membengkak. “Akibat pandemi, total utang yang dimiliki negara berkembang dan miskin mencapai US$ 12,9 miliar sejak tahun lalu,” ujar Wempi dalam keterangan resmi, Selasa (15/11). Sebenarnya, sudah ada sekitar 48 negara miskin yang diberi keringanan berupa penundaan pembayaran utang. Namun, Wempi menilai, penundaan pembayaran utang ini bukanlah solusi, karena utang tetap masih ada dan harus diselesaikan.
Indonesia Dorong Restrukturisasi Utang Negara Miskin
KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Indonesia mendorong penghapusan utang bagi negara berkembang dan miskin. Direktur Eksekutif Bank Dunia untuk ASEAN sekaligus mantan Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Kementerian Keuangan Wempi Saputra mengungkapkan, akibat pandemi Covid-19, total utang negara berkembang dan miskin membengkak. “Akibat pandemi, total utang yang dimiliki negara berkembang dan miskin mencapai US$ 12,9 miliar sejak tahun lalu,” ujar Wempi dalam keterangan resmi, Selasa (15/11). Sebenarnya, sudah ada sekitar 48 negara miskin yang diberi keringanan berupa penundaan pembayaran utang. Namun, Wempi menilai, penundaan pembayaran utang ini bukanlah solusi, karena utang tetap masih ada dan harus diselesaikan.