Indonesia Energy & Engineering Exhibitions 2019, Strategi Dukung Pertumbuhan Ekonomi



Jakarta, - Pemerintah dengan upaya besar dan melalui pemberlakuan undang-undang serta peraturan, menegaskan komitmennya untuk terus mengejar pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Dalam melanjutkan rencana jangka panjang pembangunan berkelanjutan dan bermanfaat bagi ekonomi, serta lingkungan, serta yang terpenting adalah untuk masyarakat Indonesia, tentunya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata.

Seperti halnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang juga memastikan fokusnya pada implementasi dan beberapa program pro-rakyat untuk mewujudkan prinsip-prinsip energi yang berkeadilan.

Bersama dengan Mining Indonesia, akan diselenggarakan 4 mega event lainnya dalam industri Energy & Engineering Series yaitu Concrete Show South East Asia, Construction Indonesia, Oil and Gas Indonesia dan Marintec Indonesia, catat tanggalnya yaitu 18 – 21 September 2019, di JIExpo Kemayoran, Jakarta.


Pameran Energy & Engineering Indonesia didukung oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (ASPINDO), AUSMINCHAM, Bali International Arbitration & Mediation Center (BIAMC), Djakarta Mining Club, Women in Mining & Energy, Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I), Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI), Perkumpulan Produsen Beton Ringan Indonesia (Proberindo), Perkumpulan Produsen Mortar Industri Indonesia (Promindo), Indonesian Welding Engineering Society (IWES), and Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO).

Maysia Stephanie, Event Director PT Pamerindo Indonesia mengatakan, "Pameran Energy & Engineering Indonesia menjadi forum yang mempertemukan para pelaku industri, asosiasi, dan lembaga pemerintah untuk menunjukkan kesiapan mereka dalam mendukung Sustainable Development Goals 2030 (SDGs). Dalam hal ini untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di industri energi dan rekayasa konstruksi."

Pada kesempatan yang sama, Endress+Hauser sebagai perwakilan dari industri energi turut menyampaikan dukungannya. "Salah satu tujuan kami menggunakan otomasi adalah untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan sumber daya material, serta meningkatkan kualitas produk. Meski hanya satu persen akurasi peningkatan efisiensi penggunaan energi dan sumber daya material, perusahaan dapat berhemat miliaran rupiah per tahun. Untuk mencapai hal itu, kami terus mencari teknologi terbaru dan mitra guna meng-upgrade teknologi yang kami rencanakan, dan salah satu cara terbaik untuk mendapatkannya di pameran Oil & Gas ini.” Ungkap Henry Chia, President Director Endress+Hauser.

Sementara itu, Chief Operating Officer PT Sacindo Machinery Bowo Pangarso mengatakan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah topik dalam industri konstruksi dan beton, perusahaan yang menerapkannya tentu akan mengeluarkan biaya yang cukup besar, namun jika dihitung sebagai investasi jangka panjang maka dana perusahaan pasti akan kembali dan seharusnya perusahaan lebih sustain. “Ini menjadi salah satu dari sekian banyak mengapa kami menantikan pameran Concrete Show South East Asia. Kami memiliki kesempatan untuk terhubung dan memiliki jaringan yang lebih besar, dan kami juga dapat melihat apa yang dilakukan pesaing kami terkait dengan investasi keberlanjutan termasuk pengembangan teknologinya."

Dr. Ir. Hari Nugraha Nurjaman, M.T, Ketua Ikatan Ahli Pracetak dan Prategang Indonesia (IAPPI) yang mewakili industri beton menambahkan bahwa jumlah perusahaan di Indonesia yang sudah mulai menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan memang tidak sebanyak di negara maju. Namun, dalam 10 tahun terakhir pertumbuhannya sudah sangat agresif. Perusahaan yang ingin hidup lebih lama, menurutnya harus menerapkan prinsip tersebut.

Total area dalam pameran Energy & Engineering Series Exhibitions edisi tahun ini menempati lebih dari 60.000 meter persegi, dan menghadirkan lebih dari 1.400 perusahaan dari 39 negara, termasuk kawasan Asia Pasifik, Eropa, Amerika Serikat hingga Kanada dan akan terbagi dalam 15 paviliun negara selama 4 hari pameran. Pameran ini merupakan pameran yang didedikasikan dan diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan industri di sektor mineral, pertambangan, perminyakan, konstruksi, keinsinyuran, hingga perkapalan. Tingginya antusias berpartisipasi perusahaan-perusahaan di pameran ini menunjukan kepercayaan para perusahaan terhadap perkembangan ekonomi Indonesia.

Nah, jangan lupa kunjungi pameran, dibuka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 18.00 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Indah Sulistyorini