Indonesia Eximbank menawarkan obligasi Rp 2 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) alias Indonesia Eximbank menerbitkan obligasi dengan nilai Rp 2 triliun. Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank IV Tahap V Tahun 2019 ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank IV dengan total target dana Rp 26 triliun.

Indonesia Eximbank akan menggunakan seluruh dana hasil penerbitan obligasi setelah dikurangi biaya, untuk pembiayaan aset produktif dalam bentuk pembiayaan ekspor.

Pada penerbitan kali ini, Indonesia Eximbank menawarkan empat seri obligasi. Obligasi seri A bertenor 370 hari menawarkan kupon 7,45% per tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo pada 19 Juli 2020 ini memiliki jumlah pokok Rp 224 miliar.


Indonesia Eximbank menawarkan obligasi Rp 223 miliar untuk seri B bertenor tiga tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo pada 9 Juli 2022 ini menawarkan bunga 8,45%.

Obligasi seri C memiliki jumlah pokok Rp 219 miliar. Obligasi bertenor lima tahun ini menawarkan kupon 8,70% per tahun dan akan jatuh tempo pada 9 Juli 2024.

Terakhir adalah obligasi seri D dengan nilai pokok Rp 520 miliar. Obligasi bertenor tujuh tahun ini menawarkan kupon 9,20% dan akan jatuh tempo pada 9 Juli 2026.

Sisa dari jumlah pokok yang ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp 804 miliar akan dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort).

Masa penawaran umum obligasi ini adalah pada 2-4 Juli 2019 dengan tanggal penjatahan 5 Juli 2019. Indonesia Eximbank akan mencatatkan obligasi ini di Bursa Efek Indonesia pada 10 Juli 2019.

LPEI menunjuk delapan penjamin pelaksana emisi obligasi. Kedelapan underwriter ini adalah Bahana Sekuritas, BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, Danareksa Seuritas, DBS Vickers Sekuritas Indonesia, Indo Premier Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas.

Indonesia Eximbank telah empat kali menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV ini dengan total Rp 10,10 triliun. Jika penerbitan tahap V ini terealisasi sepenuhnya, maka masih ada sisa penerbitan Rp 13,90 triliun lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati