Indonesia Fibreboard (IFII) meraup Rp 148,26 miliar dari IPO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten baru masih berdatangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) di bulan terakhir tahun 2019. Paling baru, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk segera melantai dengan kode saham IFII.

Berdasarkan pengumuman Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), perusahaan yang bergerak di industri pengolahan kayu ini akan mencatatkan saham perdana di BEI pada 10 Desember 2019 mendatang. IFII menawarkan 1,41 miliar saham dengan harga initial public offering Rp 105 per saham. Dengan harga tersebut, maka Indonesia Fibreboard akan meraup dana IPO Rp 148,26 miliar.

Selain menawarkan saham ke publik, Indonesia Fibreboard juga mengadakan program ESA dengan mengalokasikan sebesar 1,20% dari jumlah penerbitan saham yang ditawarkan atau sebanyak 16,89 juta saham. Indonesia Fibreboard juga menggelar program MSOP sebanyak-banyaknya 1% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana atau 94,12 juta saham.


Baca Juga: Raup dana Rp 250 miliar, IPO REAL kelebihan permintaan 87 kali

Penjamin pelaksana emisi efek IFII adalah Investindo Nusantara Sekuritas. Sedangkan penjamin emisi efek adalah Corpus Sekuritas Indonesia dan Panin Sekuritas.

Indonesia Fibreboard berlokasi di Desa Mendis Jaya, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasing, Sumatra Selatan. Perusahaan yang termasuk dalam ADR Group dan bersaudara dengan PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) ini memiliki luas lahan pengolahan kayu hingga 50 hektare.

Baca Juga: Saham Ifishdeco (IFSH) melejit 47% saat perdagangan perdana

Perusahaan yang didirikan pada Juni 2007 ini memiliki produk utama high density fibreboard, medium density fibreboard, low density fibreboard, dan high moisture resistance serta berbagai produk kayu lapis (plywood), laminate dan veneer.

Berdasarkan website Indonesia Fibreboard, emiten ini menjual produk secara lokal di Indonesia dan ekspor. Pasar ekspor Indonesia Fibreboard antara lain Amerika Serikat, China, Korea Selatan, India, Jepang, Arab Saudi, Mesir, India, Taiwan, Vietnam, dan Malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati