Indonesia fokus ke isu pangan di APEC



JAKARTA. Forum Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2012 di Rusia membahas beraneka ragam isu. Namun bagi Indonesia, kali ini isu harga pangan dan ketahanan pangan menjadi prioritas.

"Masyarakat internasional harus mengambil langkah-langkah konkret guna mencegah terjadinya gelombang baru penderitaan masyarakat kelompok rentan khususnya di negara-negara berkembang karena krisis pangan," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa melalui siaran pers, Jumat (7/9).

Ia menuturkan kenaikan harga pangan belakangan ini menjadi peringatan bahwa krisis pangan tahun 2007-2008 dapat terjadi kembali. Menlu menekankan pentingnya APEC dan organisasi internasional lain untuk memberi perhatian serius terhadap harga pangan dan masalah ketahanan pangan.


Menurutnya peran swasta pun penting dalam mengatasi fluktuasi harga pangan. "Kita harus mendorong terus kerja sama publik dan swasta dalam masalah ketahanan pangan," katanya.

Marty menghadiri pertemuan tingkat Menteri Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) tanggal 5 September 2012, di Vladivostok, Rusia. Pertemuan Tingkat Menteri digelar mendahului pertemuan Pemimpin APEC yang akan dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tanggal 8 September-9 September 2012, bertema “Integrate to Grow, Innovate to Prosper”.

Para Menteri APEC mulai membahas langkah-langkah yang dapat diambil APEC agar dapat terus menjadi lokomotif pertumbuhan dunia, khususnya di tengah krisis ekonomi global.

Secara khusus, mereka membahas tantangan APEC terkait masalah ketahanan pangan dan kesiapan menghadapi bencana.

Terkait masalah kesiapan menghadapi bencana, Menlu RI menyampaikan pentingnya meningkatkan kesiapan terhadap bencana serta meningkatkan kapasitas untuk mempercepat pemulihan, rekonstruksi dan rehabilitasi daerah yang terkena bencana.

Upaya mempercepat pemulihan daerah yang terkena bencana akan membantu perbaikan perekonomiannya juga. Untuk itu sinergi dan kerja sama regional dan global bersama dengan swasta perlu ditingkatkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: