Indonesia Gadai Oke Rambah Bisnis Gadai Emas Akhir Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pergadaian swasta PT Indonesia Gadai Oke bakal merambah bisnis gadai emas pada akhir tahun ini. Direktur PT Indonesia Gadai Oke, Danioko Sastra Sembiring menyebut hal itu tak terlepas dari menariknya bisnis gadai emas saat ini.

"Sejauh ini, memang prospek gadai emas makin naik dari hari ke hari. Oleh karena itu, kami menargetkan bisnis gadai emas akan berjalan pada akhir tahun ini," ujarnya kepada Kontan, Kamis (8/8).

Untuk menangkap kesempatan itu, Danioko mengatakan Indonesia Gadai Oke saat ini dalam proses mempersiapkan sistem serta manajemen/prosedur untuk menerima gadai emas secepatnya. Dia menyebut pihaknya akan memperkuat sumber daya manusia (SDM) dan manajemen dalam penerimaan gadai emas terlebih dahulu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ke depannya atau meminimalisir risiko oprasional. 


"Jadi, belum mau menggenjot bisnis gadai emas di awal penerimaan gadai," ungkapnya.

Baca Juga: Indonesia Gadai Oke Salurkan Pinjaman Sebesar Rp 18,3 Miliar hingga Mei 2024

Sementara itu, Danioko tak memungkiri ada sejumlah pertimbangan dalam menjalankan bisnis gadai emas. Sebab, perusahaan pergadaian harus memiliki modal yang cukup banyak. Oleh karena itu, tak banyak perusahaan pergadaian swasta yang fokus menggarap lini bisnis gadai emas.

"Keperluan untuk menerima gadai emas juga harus dipenuhi dan biaya untuk hal itu juga lumayan mahal," katanya.

Danioko bilang dari segi risiko, perusahaan juga harus benar-benar menyiapkan sistemnya dengan baik. Selain itu, tempat penyimpanan emas juga harus extra safety. Ditambah penaksir juga harus mumpuni untuk menerima gadai emas dan pastinya harus memiliki sertifikat.

Baca Juga: Permodalan Indonesia Gadai Oke Mencapai Rp 2,5 Miliar

Pertimbangan lainnya, yakni keuntungan atau imbal jasa dari lini gadai emas juga terbilang kecil apabila dibandingkan dengan jasa elektronik dan kendaraan.

Asal tahu saja, hingga akhir Juli lalu, nilai transaksi gadai perusahaan tercatat  sudah mencapai Rp 48,34 miliar. Nilai itu tumbuh 8,28%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan kinerja ini disebabkan adanya pembukaan kantor cabang baru dan perencanaan baru dari perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih