Indonesia gandeng negara ini untuk bikin vaksin corona



KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pemerintah memastikan tidak sendirian membuat vaksin corona atau COVID-19. Pemerintah akan menggandeng negara agar bisa menghasilkan vaksin corona dalam jumlah besar.

Indonesia butuh kerjasama dengan negara lain untuk menghasilkan vaksin corona karena jumlah penduduk yang besar.

Dengan jumlah penduduk Indonesia 170 juta jiwa, berarti membutuhkan sekitar 340 juta ampul vaksin corona. Setiap satu penduduk membutuhkan dua ampul vaksin corona / COVID-19.


Baca juga: Manfaat garam himalaya lebih besar daripada garam biasa?

Salah satu negara yang akan diajak kerjasama menghasilkan vaksin corona / COVID-19 adalah Korea Selatan.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan kapasitas riset maupun produksi vaksin corona / COVID-19 di dalam negeri belum memadai. Pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan bekerjasama dengan beberapa perusahaan Korea Selatan.  

Airlangga menyebutkan alasan pemerintah menggandeng Korea Selatan untuk membuat vaksin corona karena total penduduknya lebih sedikit ketimbang Indonesia. Sehingga, harapannya ketika vaksin Covid-19 ditemukan atas kerjasama Indonesia-Korea Selatan dapat dibagi rata.

Pemerintah tidak mengharapkan bantuan dari China maupun India yang notabene populasi penduduknya lebih banyak.

Baca juga: Dua mobil Suzuki APV dilelang, ini caranya

"Mereka (China dan India) mempunyai kebutuhan sendiri seperti India atau China yang punya demand lebih dari satu miliar, maka otomatis mereka akan mementingkan negaranya masing-masing," kata Menko Airlangga dalam Webminar Internasional; Menavigasi New Normal, Selasa (8/6).

Selain Korea Selatan, untuk memenuhi vaksin corona Covid-19, Airlangga mengatakan pemerintah sudah memetakan negera lain seperti Perancis dan Denmark. "Mereka membutuhkan pasar besar sehingga kita bisa melakukan co-production," kata Airlangga.

Baca juga: Negara ini menghadang pemasaran produk minyak sawit Indonesia

Saat ini, pemerintah Indonesia dan beberapa negara lainnya melakukan relaksasi intellectual property rights yaitu bagi negara yang menemukan vaksin corona Covid-19 terlebih dahulu, maka dapat berbagi dengan negara lain. "Siapa yang menemukan terlebih dahulu bisa sharing dengan negara lain, jadi bisa melakukan co-production,” ujar Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto