Indonesia Hanya Kebagian 15% dari Total Investasi Asing di ASEAN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menyoroti rendahnya porsi investasi asing yang diterima Indonesia di kawasan ASEAN.

Menurut Rosan, Indonesia hanya memperoleh sekitar 15% dari total investasi asing yang masuk ke ASEAN.

Padahal, Indonesia berperan besar dalam perekonomian ASEAN, dengan kontribusi sebesar 40% terhadap total ekonomi kawasan.


Baca Juga: Rosan Roeslani: Perdamaian dan Kestabilan Jadi Kunci Utama Investor Asing Masuk

Selain itu, populasi dan luas lahan Indonesia juga mencakup 40% dari ASEAN. 

"Seharusnya, jika sebanding, 40% investasi juga masuk ke Indonesia," ujar Rosan dalam acara BNI Investor Daily Summit 2024 pada Rabu (9/10).

Dalam 10 tahun terakhir, Singapura menjadi negara dengan Penanaman Modal Asing (PMA) terbesar di Indonesia.

Namun, di sisi lain, Singapura juga menjadi penerima investasi asing terbesar di ASEAN.

Rosan mencatat, total investasi asing yang masuk ke ASEAN berkisar antara US$250 miliar hingga US$300 miliar atau sekitar Rp 4.700 triliun setiap tahunnya.

Baca Juga: Temui Presiden, Konsorsium Perusahaan Tambang Berencana Investasi ke IKN

Meskipun demikian, Indonesia hanya memperoleh sekitar 15% dari total investasi asing di ASEAN.

Pada tahun 2023, realisasi investasi Indonesia mencapai Rp 1.418 triliun, dengan PMA sebesar Rp 744 triliun.

"Investasi yang masuk ke Indonesia sepanjang tahun ini sekitar US$ 40 miliar, atau sekitar 15% dari total investasi yang masuk ke ASEAN," ungkap Rosan.

Rosan menyayangkan bahwa mayoritas investasi asing di ASEAN justru masuk ke Singapura, meskipun Indonesia memiliki banyak keunggulan.

Baca Juga: Sederet Pekerjaan Rumah Menanti Tim Ekonomi Prabowo

Ia menilai bahwa stabilitas politik dan kepastian hukum adalah faktor utama yang menarik investor ke Singapura.

"Singapura memiliki keunggulan dalam rule of law, kepastian hukum, serta tata kelola usaha yang baik dan benar," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto