KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Genderang perang dagang atau trade war terdengar kian kencang. Beberapa negara merilis kebijakan proteksionisme agar produksi dalam negeri mereka terjaga. Tidak hanya di negara berkembang, negara maju juga melakukan tindakan pengamanan perdagangan. Terbaru adalah kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan menerapkan tarif bea masuk sebesar 25% untuk baja impor, dan 10% untuk produk aluminium. Menghadapi kondisi tersebut, Pemerintah Indonesia harus waspada agar dampak perang dagang ini tidak merugikan industri dalam negeri. Beberapa upaya untuk membentengi dari membanjirnya produk impor harus segera dibuat. Purwono Widodo, Direktur Pemasaran PT Krakatau Steel Tbk mengatakan, efek domino kebijakan Pemerintah AS tersebut membuat pasar baja Tiongkok menyempit.
Indonesia harus isi amunisi hadapi perang dagang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Genderang perang dagang atau trade war terdengar kian kencang. Beberapa negara merilis kebijakan proteksionisme agar produksi dalam negeri mereka terjaga. Tidak hanya di negara berkembang, negara maju juga melakukan tindakan pengamanan perdagangan. Terbaru adalah kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan menerapkan tarif bea masuk sebesar 25% untuk baja impor, dan 10% untuk produk aluminium. Menghadapi kondisi tersebut, Pemerintah Indonesia harus waspada agar dampak perang dagang ini tidak merugikan industri dalam negeri. Beberapa upaya untuk membentengi dari membanjirnya produk impor harus segera dibuat. Purwono Widodo, Direktur Pemasaran PT Krakatau Steel Tbk mengatakan, efek domino kebijakan Pemerintah AS tersebut membuat pasar baja Tiongkok menyempit.