KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan hijau di bidang energi dan dukungan publik menjadi kunci untuk mewujudkan Indonesia merdeka atau lepas dari ketergantungan terhadap energi fosil. Kehadiran kebijakan hijau sangat penting untuk mendorong pemanfaatan energi terbarukan lebih masif lagi di Indonesia. Hingga kini saat memperingati 76 tahun Kemerdekaan, Indonesia masih memiliki ketergantungan yang besar terhadap energi fosil, yaitu minyak bumi, batu bara, dan gas. Porsi penggunaan energi fosil mencapai 80% lebih dalam bauran energi primer nasional. Sedangkan pemanfaatan energi terbarukan baru mencapai sekitar 11%. Pemanfaatan energi terbarukan yang rendah emisi karbon, seperti tenaga matahari, air, angin, dan panas bumi, sangat penting untuk melindungi kehidupan di bumi dari perubahan iklim. Selama ini salah satu sumber emisi karbon dunia yang memicu perubahan iklim berasal dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Karena itu PBB menyerukan negara-negara untuk segera beralih ke energi terbarukan sebagai upaya mitigasi perubahan iklim dari sektor energi. Ketua Yayasan Perspektif Baru Hayat Mansur mengatakan untuk bisa lepas dari ketergantungan energi fosil di sektor listrik, maka Indonesia harus mengembangkan energi terbarukan labih masif untuk memenuhi dan menjaga ketahanan energi nasional.
Indonesia harus merdeka dari ketergantungan energi fosil
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan hijau di bidang energi dan dukungan publik menjadi kunci untuk mewujudkan Indonesia merdeka atau lepas dari ketergantungan terhadap energi fosil. Kehadiran kebijakan hijau sangat penting untuk mendorong pemanfaatan energi terbarukan lebih masif lagi di Indonesia. Hingga kini saat memperingati 76 tahun Kemerdekaan, Indonesia masih memiliki ketergantungan yang besar terhadap energi fosil, yaitu minyak bumi, batu bara, dan gas. Porsi penggunaan energi fosil mencapai 80% lebih dalam bauran energi primer nasional. Sedangkan pemanfaatan energi terbarukan baru mencapai sekitar 11%. Pemanfaatan energi terbarukan yang rendah emisi karbon, seperti tenaga matahari, air, angin, dan panas bumi, sangat penting untuk melindungi kehidupan di bumi dari perubahan iklim. Selama ini salah satu sumber emisi karbon dunia yang memicu perubahan iklim berasal dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Karena itu PBB menyerukan negara-negara untuk segera beralih ke energi terbarukan sebagai upaya mitigasi perubahan iklim dari sektor energi. Ketua Yayasan Perspektif Baru Hayat Mansur mengatakan untuk bisa lepas dari ketergantungan energi fosil di sektor listrik, maka Indonesia harus mengembangkan energi terbarukan labih masif untuk memenuhi dan menjaga ketahanan energi nasional.