KONTAN.CO.ID - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan pentingnya kesepahaman dan kerja sama seluruh negara anggota G20 dalam 2nd Development Working Group (DWG) Meeting yang dilaksanakan di Yogyakarta, 23-24 Mei 2022. “Saya yakin setiap negara memiliki posisi masing-masing yang unik, dengan perspektif yang beragam dalam setiap prosesnya. Namun, saya juga yakin, kita berbagi tujuan yang sama, yaitu untuk pemulihan yang lebih baik dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals,” ujar Menteri Suharso, Selasa (24/5). Dilaksanakan Kementerian PPN/Bappenas sebagai bagian dari Presidensi G20 Indonesia 2022, 2nd DWG Meeting di hari pertama, pada 24 Mei 2022, mengundang masukan negara anggota G20 yang disampaikan dalam dua sesi. Sesi pertama, membahas Priority 1 - Strengthening the Recovery and Resilience in Developing Countries, LDCs and SIDS to Withstand Future Crises. Sesi kedua, mendiskusikan Priority 2 - Scaling Up Private and Blended Finance. “Saat ini, kita berhadapan dengan tantangan pembangunan yang belum pernah kita alami sebelumnya, yang diperkuat dengan pandemi dan ketegangan geopolitik. Hanya melalui multilateralisme yang terus diperbaharui, kita bisa melewati masa-masa menantang ini,” tegas Menteri Suharso. Diskusi yang berlangsung dalam 2nd DWG Meeting tersebut menjadi bagian penting dalam penyusunan Zero Draft of the G20 Roadmap to Stronger Recovery and Resilience in Developing Countries, Least Developed Countries (LDCs), and Small Island Developing States (SIDS) serta Zero Draft of the G20 Principles in Scaling Up Blended Finance in Developing Countries, LDCs, and SIDS. “Indonesia menetapkan tiga area fokus, yakni Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), perlindungan sosial adaptif, serta ekonomi hijau dan ekonomi biru melalui Pembangunan Rendah Karbon,” ujar Direktur Pendanaan Multilateral Kementerian PPN/Bappenas selaku Co-Chair of G20 DWG Raden Siliwanti.
Indonesia Helat 2nd Development Working Group Meeting
KONTAN.CO.ID - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan pentingnya kesepahaman dan kerja sama seluruh negara anggota G20 dalam 2nd Development Working Group (DWG) Meeting yang dilaksanakan di Yogyakarta, 23-24 Mei 2022. “Saya yakin setiap negara memiliki posisi masing-masing yang unik, dengan perspektif yang beragam dalam setiap prosesnya. Namun, saya juga yakin, kita berbagi tujuan yang sama, yaitu untuk pemulihan yang lebih baik dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals,” ujar Menteri Suharso, Selasa (24/5). Dilaksanakan Kementerian PPN/Bappenas sebagai bagian dari Presidensi G20 Indonesia 2022, 2nd DWG Meeting di hari pertama, pada 24 Mei 2022, mengundang masukan negara anggota G20 yang disampaikan dalam dua sesi. Sesi pertama, membahas Priority 1 - Strengthening the Recovery and Resilience in Developing Countries, LDCs and SIDS to Withstand Future Crises. Sesi kedua, mendiskusikan Priority 2 - Scaling Up Private and Blended Finance. “Saat ini, kita berhadapan dengan tantangan pembangunan yang belum pernah kita alami sebelumnya, yang diperkuat dengan pandemi dan ketegangan geopolitik. Hanya melalui multilateralisme yang terus diperbaharui, kita bisa melewati masa-masa menantang ini,” tegas Menteri Suharso. Diskusi yang berlangsung dalam 2nd DWG Meeting tersebut menjadi bagian penting dalam penyusunan Zero Draft of the G20 Roadmap to Stronger Recovery and Resilience in Developing Countries, Least Developed Countries (LDCs), and Small Island Developing States (SIDS) serta Zero Draft of the G20 Principles in Scaling Up Blended Finance in Developing Countries, LDCs, and SIDS. “Indonesia menetapkan tiga area fokus, yakni Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), perlindungan sosial adaptif, serta ekonomi hijau dan ekonomi biru melalui Pembangunan Rendah Karbon,” ujar Direktur Pendanaan Multilateral Kementerian PPN/Bappenas selaku Co-Chair of G20 DWG Raden Siliwanti.