KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi susu dalam negeri masih minim, rata-rata hanya sebesar 864.600 ton per tahun. Produksi tersebut baru memenuhi 19% dari total kebutuhan susu nasional yang mencapai sebanyak 4,5 juta ton. Kekurangan bahan baku susu ditutup dari impor sebesar 3,65 juta ton. Asisten Deputi Peternakan dan Perikanan Kementerian Koordinator Ekonomi Jafi Alzagladi mengatakan, saat ini sekitar 81% dari total konsumsi susu nasional masih impor. Selama ini impor dalam bentuk skim milk powder, whole milk powder, anhydrous milk fat, dan lainnya. Menurut Jafi, tingginya impor disebabkan karena peningkatan konsumsi susu juga tidak sejalan dengan peningkatan produksi susu dalam negeri. Musababnya, rata-rata peningkatkan kebutuhan susu nasional naik 5% per tahun. Sebaliknya produksi susu hanya naik 2% per tahun. "Bahkan, pertumbuhan produksi susu perah hanya terjadi di Jawa, khususnya Jawa Timur," ujarnya Kamis, (16/11).
Indonesia impor 3,65 juta ton susu per tahun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi susu dalam negeri masih minim, rata-rata hanya sebesar 864.600 ton per tahun. Produksi tersebut baru memenuhi 19% dari total kebutuhan susu nasional yang mencapai sebanyak 4,5 juta ton. Kekurangan bahan baku susu ditutup dari impor sebesar 3,65 juta ton. Asisten Deputi Peternakan dan Perikanan Kementerian Koordinator Ekonomi Jafi Alzagladi mengatakan, saat ini sekitar 81% dari total konsumsi susu nasional masih impor. Selama ini impor dalam bentuk skim milk powder, whole milk powder, anhydrous milk fat, dan lainnya. Menurut Jafi, tingginya impor disebabkan karena peningkatan konsumsi susu juga tidak sejalan dengan peningkatan produksi susu dalam negeri. Musababnya, rata-rata peningkatkan kebutuhan susu nasional naik 5% per tahun. Sebaliknya produksi susu hanya naik 2% per tahun. "Bahkan, pertumbuhan produksi susu perah hanya terjadi di Jawa, khususnya Jawa Timur," ujarnya Kamis, (16/11).