Indonesia Infrastructure Finance membeli 10% saham META



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) telah membeli 10% saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). IIF membenarkan adanya transaksi ini. Transaksi dilakukan pada 8 Oktober 2018.

Sekretaris Perusahaan IIF Anggi Hadi menyampaikan bahwa pihaknya belum bisa menjelaskan secara rinci terkait kesepakatan tersebut. Menurutnya, saat ini masih ada beberapa proses yang harus dijalankan kedua pihak. "Proses tersebut (akuisisi) sudah kami lakukan," kata Anggi kepada Kontan, Minggu (14/10).

Volume transaksi pertama sebanyak 1,52 miliar saham META yang melibatkan BNI Sekuritas (NI) sebagai broker pembeli dan BCA Sekuritas (SQ) sebagai broker penjual. Transaksi tersebut terjadi di harga Rp 250 per saham. Artinya, nilai transaksi tersebut mencapai Rp 380 miliar.


Volume transaksi kedua sebanyak 760 juta saham META yang melibatkan BCA Sekuritas (SQ) sebagai broker pembeli dan CGS-CIMB Sekuritas (YU) sebagai broker penjual. Dengan harga Rp 249 per saham, nilai transaksi tersebut sebesar Rp 189,24 miliar.

Jika menilik dari volume transaksi di pasar negosiasi tersebut, kemungkinan IIF membeli 1,5 miliar saham META di harga Rp 250 per saham. Itu artinya, IIF merogoh kocek sekitar Rp 380 miliar untuk menguasai 10% kepemilikan saham di Nusantara Infrastructure.

"Sesuai dengan fungsi didirikan IIF, (tujuan akuisisi) menjadi katalis untuk meningkatkan peran swasta dalam percepatan pembangunan infrastruktur Indonesia," jelasnya.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 9 Oktober 2018, IIF tercatat menguasai 1,5 miliar saham META. Sementara kepemilikan Metro Pacific Tollways Indonesia turun 761,78 juta saham META.

Kepemilikan Metro Pacific terhadap META berkurang dari 11,87 miliar saham menjadi 11,11 miliar saham, atau setara dengan 72,94% terhadap total saham META. Asal tahu, per akhir September, Metro Pacific masih memiliki 77,94% saham META.

General Manager Corporate Affairs META Deden Rochmawaty mengatakan bahwa pihaknya masih berkoordinasi dengan IIF dan belum bisa memberikan pernyataan. Namun, Deden menjelaskan bahwa META akan selalu fokus pada tiga sektor utamanya.

"Kami masih akan fokus di tiga sektor utama yakni tol, energi dan air. Apalagi, bulan lalu kami baru akuisis biomas," ungkapnya kepada Kontan.co.id.

Asal tahu saja, lewat anak usahanya PT Energi Infranusantara (EI), META akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Siantan dengan kapasitas 15 megawatt (MW) di Pontianak, Kalimantan Barat. Ini sekaligus kontribusi perusahaan itu dalam pengembangan infrastruktur pembangkit listrik.

"Sebagai investor dan operator infrastruktur swasta lokal, META memiliki fokus pengembangan infrastruktur di Tanah Air untuk mendukung pembangunan infrastruktur dengan menerapakan skema Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA)," tuturnya beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati