Indonesia ingin jadi pusat fesyen dunia



JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) rupanya berniat mengusung Indonesia sebagai salah satu pusat fesyen dunia, seperti layaknya Prancis.

Harapan tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kemendag, Gunaryo dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (4/2).  Salah satu upaya yang dilakukan Kemendag adalah, mendukung program yang berkaitan dengan fesyen show.

Salah satu event tersebut adalah Indonesia Fashion Week (IFW), yang akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada 14-17 Februari 2013.


 “IFW merupakan ajang penting bagi para desainer Indonesia untuk menampilkan produk-produk fesyen terbaik dengan standar internasional dan sesuai dengan selera pasar, serta memiliki ciri khas kearifan lokal,” ujar Sekretaris Jenderal Kemendag, Gunaryo.

Selain itu, kata Gunaryo, IFW juga akan menjadi alternatif untuk membuka jalur distribusi melalui kegiatan pertemuan bisnis antara desainer atau pelaku industri dengan investor atau buyer luar negeri.

Menginjak tahun ke-2, penyelenggaraan IFW diharapkan dapat mengangkat keragaman budaya lokal dalam kekuatan inovasi dan branding, sehingga mampu memberi inspirasi dalam perkembangan fesyen dunia.

Gunaryo menyatakan, sebagai bentuk dukungan dari Kemendag, pemerintah akan fokus pada bidang pemasaran dan distribusi produk-produk fesyen agar bisa menguasai pasar lokal, regional dan mancanegara.

“Sejalan dengan itu, Kemendag mengupayakan berbagai program dan kebijakan, antara lain pengembangan produk berstandar internasional, pengembangan promosi produk yang efektif dan efisien, serta pengembangan sumber daya manusia dengan memanfaatkan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI),” lanjutnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), diketahui selama periode tahun 2007 sampai 2011 ekspor fesyen Indonesia mengalami tren positif sebesar 12,4%, dengan negara tujuan ekspor utama Amerika Serikat, Singapura, Jerman, Hong Kong, dan Australia.

Selama periode Januari-Oktober 2012, data ekspor fesyen mencapai US$ 11,64 miliar, naik 1,76% dibandingkan nilai ekspor periode sebelumnya. Tren peningkatan diharapkan terus berlangsung seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian global.

Namun, industri fesyen Indonesia masih menghadapi beberapa kendala yang perlu ditangani bersama. Diantaranya, para pelaku mode Indonesia belum menyadari pentingnya inovasi yang berbasis budaya lokal, peranan branding dalam membangun daya saing produk fesyen serta tanggung jawab sosial dan lingkungan hidup.

Lewat event IFW 2013 tersebut, diharapkan desainer Indonesia mampu melangkah lebih maju untuk menjadi bagian penting dalam pengembangan mode dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat inspirasi desain fesyen dunia. Ke depan, IFW diharapkan menjadi ajang promosi fesyen internasional yang bersifat Business to Business (B to B).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri