KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral(ESDM) berencana meniru langkah India dan Portugal dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Menteri ESDM Arifin Tasrfi bilang kedua negara tersebut berhasil mengembangkan PLTS dengan ongkos yang murah. "Di India costnya cuma US$ 2,3 sen per kWh dan Portugal umumkan produksi US$ 1,4 sen per kWh dengan kapasitas 680 MW ditambaha baterai sebesar 100 MW," kata Arifin dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII, Selasa (19/1). Arifin melanjutkan, dengan potensi solar panel yang tergolong besar maka pemanfaatannya perlu didorong. Ia memastikan saat ini Kementerian ESDM masih melakukan kajian untuk mentransmisi sumber listrik ke tempat yang membutuhkan.
Indonesia ingin tiru India dan Portugal produksi PLTS berbiaya rendah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral(ESDM) berencana meniru langkah India dan Portugal dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Menteri ESDM Arifin Tasrfi bilang kedua negara tersebut berhasil mengembangkan PLTS dengan ongkos yang murah. "Di India costnya cuma US$ 2,3 sen per kWh dan Portugal umumkan produksi US$ 1,4 sen per kWh dengan kapasitas 680 MW ditambaha baterai sebesar 100 MW," kata Arifin dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII, Selasa (19/1). Arifin melanjutkan, dengan potensi solar panel yang tergolong besar maka pemanfaatannya perlu didorong. Ia memastikan saat ini Kementerian ESDM masih melakukan kajian untuk mentransmisi sumber listrik ke tempat yang membutuhkan.