JAKARTA. Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) menilai, tujuan Indonesia is Creative, gerai souvenir khas Indonesia yang dibangun Kementerian Perdagangan di terminal keberangkatan Soekarno Hatta merupakan wahana promosi dan pemasaran produk kreatif dari Usaha Kecil dan Menengah bagi turis asing. “Produk yang ada adalah wakil produk unggulan dari setiap propinsi Indonesia,” kata Kepala BPEN Hesti Indah Kresnarini. Gerai itu memiliki luasan lahan 92 meter persegi dan sudah menggelinding dua bulan terakhir ini. Sejumlah produk yang dijual seperti kopi Toraja, kopi Bali bahkan juga kopi luwak. Selain itu, gerai ini juga menjual aneka kerajinan tangan maupun aneka kain tradisional seperti batik, tenun, serta perhiasan. Barang-barang tersebut disuplai oleh usaha kecil dan menengah (UKM); dengan sebagian diantaranya merupakan UKM binaan BUMN dan Kemendag. Sementara itu dalam pengelolaan gerai tersebut Kemendag berkolaborasi bersama dengan PT Alun-Alun Indonesia Kreasi yang dianggap berpengalaman dalam mengelola penjualan produk UKM. Kemendag mencatat, kontribusi industri kreatif Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 10% pada tahun 2010. Pada tahun 2002-2008 lalu, kontribusi ekonomi dari industri kreatif itu mencapai Rp 139,8 triliun.“Walaupun masih dibawah sektor perdagangan dan perindustrian, namun sektor ini tumbuhnya lebih baik,” jelas Hesti.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Indonesia Is Creative untuk Promosikan Produk UKM
JAKARTA. Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) menilai, tujuan Indonesia is Creative, gerai souvenir khas Indonesia yang dibangun Kementerian Perdagangan di terminal keberangkatan Soekarno Hatta merupakan wahana promosi dan pemasaran produk kreatif dari Usaha Kecil dan Menengah bagi turis asing. “Produk yang ada adalah wakil produk unggulan dari setiap propinsi Indonesia,” kata Kepala BPEN Hesti Indah Kresnarini. Gerai itu memiliki luasan lahan 92 meter persegi dan sudah menggelinding dua bulan terakhir ini. Sejumlah produk yang dijual seperti kopi Toraja, kopi Bali bahkan juga kopi luwak. Selain itu, gerai ini juga menjual aneka kerajinan tangan maupun aneka kain tradisional seperti batik, tenun, serta perhiasan. Barang-barang tersebut disuplai oleh usaha kecil dan menengah (UKM); dengan sebagian diantaranya merupakan UKM binaan BUMN dan Kemendag. Sementara itu dalam pengelolaan gerai tersebut Kemendag berkolaborasi bersama dengan PT Alun-Alun Indonesia Kreasi yang dianggap berpengalaman dalam mengelola penjualan produk UKM. Kemendag mencatat, kontribusi industri kreatif Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 10% pada tahun 2010. Pada tahun 2002-2008 lalu, kontribusi ekonomi dari industri kreatif itu mencapai Rp 139,8 triliun.“Walaupun masih dibawah sektor perdagangan dan perindustrian, namun sektor ini tumbuhnya lebih baik,” jelas Hesti.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News