Indonesia jadi tuan rumah World Press Freedom 2014



NUSA DUA. Organisasi Pendidikan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) akan menggelar acara World Press Freedom 2014 di Indonesia.

Perhelatan untuk merayakan Hari Kebebasan Pers sedunia ini akan dihadiri oleh media, jurnalis dan organisasi dari berbagai tempat di dunia.

Direktur Press Freedom UNESCO Guy Berger menerangkan, ada tiga tema yang kemungkinan diangkat dalam World Press Freedom tersebut.


Pertama, soal evaluasi pencapaian kebebasan pers terkait Milenium Development Goals (MDGs). Kedua, keselamatan jurnalis. Ketiga, transisi politik media.

Guy menerangkan, Indonesia dipilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan World Press Freedom karena dianggap salah satu percobaan kebebasan pers terbaik di dunia.

Dia menyebutkan, perkembangan pers Indonesia sangat pesat termasuk berbagai masalah dan tantangannya pada saat ini. 

Anggota Dewan Pers Nezar Patria menyambut baik penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara World Press Freedom.

Menurutnya, acara tersebut bisa menjadi kesempatan terbaik untuk menyelesaikan masalah dan tantangan yang terjadi dengan pers Indonesia.

"Kita bisa mendorong pemerintah menyelesaikan kasus-kasus pembunuhan terhadap wartawan," katanya, Kamis (22/10).

UNESCO sudah bertemu dengan pemerintah untuk membicarakan masalah ini. Menurut Guy, pemerintah Indonesia menyambut baik acara tersebut.

Di sela-sela acara Internet Governance Forum (IGF) 2013 yang dihadiri sejumlah wartawan, blogger dan organisasi, UNESCO juga meminta sejumlah masukan mengenai tema apa yang menarik untuk dibahas dalam acara itu.

Berbagai masukan itu seperti masalah gender, peran media dalam pembangunan dan perlindungan terhadap blogger. 

Sayangnya, UNESCO belum menentukan tempat penyelenggaraan acara World Press Freedom 2014 itu. Ada dua kemungkinan yakni di Jakarta dan Bali. Acara ini kemungkinan berlangsung hingga tiga hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan