JAKARTA. Program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) hingga saat ini masih belum optimal. Padahal program ini merupakan salah satu upaya meningkatkan ketahanan energi nasional dalam jangka panjang dan menengah. Hingga saat ini baru ada sekitar 5.000 dari 17 juta unit mobil yang beralih dari penggunaan BBM ke BBG. Padahal konsumsi BBM dari 17 juta mobil itu cukup besar yakni mencapai 80.000 kilo liter (kl) per minggu. Ketua Tim Percepatan Konversi BBM ke BBG Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Wiratmaja Puja mengatakan, jika dibandingkan dengan Thailand, Indonesia memang masih kala cepat.
Indonesia kalah dengan Thailand soal konversi gas
JAKARTA. Program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) hingga saat ini masih belum optimal. Padahal program ini merupakan salah satu upaya meningkatkan ketahanan energi nasional dalam jangka panjang dan menengah. Hingga saat ini baru ada sekitar 5.000 dari 17 juta unit mobil yang beralih dari penggunaan BBM ke BBG. Padahal konsumsi BBM dari 17 juta mobil itu cukup besar yakni mencapai 80.000 kilo liter (kl) per minggu. Ketua Tim Percepatan Konversi BBM ke BBG Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Wiratmaja Puja mengatakan, jika dibandingkan dengan Thailand, Indonesia memang masih kala cepat.