Indonesia kelola dana hibah US$ 12 juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia terpilih menjadi Anggota Dewan Dana Hibah Open Government Partnership (OGP) dan Bank Dunia. National Focal Point OGP Indonesia, Yanuar Nugroho terpilih menjadi salah satu anggota yang berwenang untuk mengelola dana hibah yang saat ini sudah mencapai US$ 12 juta.

"Walaupun penunjukan untuk duduk dalam Dewan Dana Hibah hibah ini bersifat individu, namun ini bukti kepercayaan yang begitu besar bagi Indonesia," ujar Yanuar dalam keterangan resminya, Jumat (20/7).

Yanuar yang kini juga menjabat sebagai Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, akan terlibat dalam memberikan arahan penggunaan dana hibah ini. Yanuar akan ditemani oleh Delegasi dari Tanzania, Aidan Eyakuze, dalam mengelola dana hibah sebagai perwakilan dari 80 negara anggota OGP sejak 2017.

Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko mengatakan, dana hibah ini menjadi sumber pembiayaan untuk merancang dan melaksanakan komitmen-komitmen OGP yang berdampak besar. Khususnya, imbuh Moeldoko, untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah.

"Sebuah kehormatan bagi Indonesia dan Kantor Staf Presiden dapat memperoleh kepercayaan besar mengelola dana hibah OGP," papar Moeldoko dalam siaran pers, Jumat (20/7).

Kini, salah satu organisasi masyarakat sipil Indonesia, The Bojonegoro Institute (TBI), menjadi salah satu pihak diterima dari 9 institusi lainnya.

TBI menerima hibah sebesar US$ 86 ribu ,atau Rp 1,2 miliar, selama setahun untuk mendukung Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menerapkan keterbukaan dan akuntabilitas.

"(Tujuan dana hibah ini untuk) memperkuat keterlibatan warga dan daya tanggap pemerintah," pungkas Yanuar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto