KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia kembali menyuarakan isu kelapa sawit dan menolak kebijakan diskriminatif terhadap sawit di Eropa pada Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN dan Uni Eropa (UE) ke-22 di Brussels, Belgia pada Senin (21/1). Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) AM Fachir yang memimpin delegasi Indonesia menyampaikan fakta-fakta mengenai kontribusi sawit bagi perekonomian serta sumbangannya terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). “Sawit adalah komoditas strategis bagi Indonesia khususnya bagi petani kecil. Sekitar 20 juta masyarakat ASEAN bergantung kehidupannya pada industri sawit dan lebih dari 5 juta petani kecil di Indonesia, Thailand, dan Filipina menyandarkan kehidupannya dari kelapa sawit” kata Wamenlu Fachir dalam siaran persnya, Selasa (22/1).
Indonesia kembali perjuangkan isu sawit pada pertemuan ASEAN-Uni Eropa
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia kembali menyuarakan isu kelapa sawit dan menolak kebijakan diskriminatif terhadap sawit di Eropa pada Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN dan Uni Eropa (UE) ke-22 di Brussels, Belgia pada Senin (21/1). Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) AM Fachir yang memimpin delegasi Indonesia menyampaikan fakta-fakta mengenai kontribusi sawit bagi perekonomian serta sumbangannya terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). “Sawit adalah komoditas strategis bagi Indonesia khususnya bagi petani kecil. Sekitar 20 juta masyarakat ASEAN bergantung kehidupannya pada industri sawit dan lebih dari 5 juta petani kecil di Indonesia, Thailand, dan Filipina menyandarkan kehidupannya dari kelapa sawit” kata Wamenlu Fachir dalam siaran persnya, Selasa (22/1).