KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pemerintah Indonesia terus mengembangkan teknologi detektor nuklir sehingga tidak bergantung dari impor. Salah satu alat detektor sinyal nuklir yang dikembangkan oleh konsorsium dalam negeri adalah Radiology Delta Monitoring System (RDMS). Menurut Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Jazi Eko Istianto saat ini pengadaan RDMS masih bergantung impor dari Benua Eropa. Dengan mengembangkan produksi dalam negeri, maka tahun depan pengadaan RDMS akan dipenuhi dari dalam negeri."Ada konsorsium membuat RDMS untuk mengurangi impor jadi produksi dalam negeri," ujar Jazi dalam acara menganugerahkan penghargaan Bapeten Safety and Security Award (BSSA), Kamis (26/10). Jazi memaparkan konsorsium yang mengembangkan RDMS terdiri dari BATAN, PT LEN, dan Universitas Gajah Mada. Jika uji coba berhasil maka impor RDMS bisa dihentikan. Menurut Jazi, kebutuhan RDMS untuk peningkatan keamanan dari ancaman nuklir cukup banyak. Indonesia saat ini memerlukan 126 unit RDMS yang harus terpasang di seluruh wilayah. Saat ini baru ada enam yang terpasang di Pulau Jawa.
Indonesia kembangkan teknologi detektor nuklir
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pemerintah Indonesia terus mengembangkan teknologi detektor nuklir sehingga tidak bergantung dari impor. Salah satu alat detektor sinyal nuklir yang dikembangkan oleh konsorsium dalam negeri adalah Radiology Delta Monitoring System (RDMS). Menurut Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Jazi Eko Istianto saat ini pengadaan RDMS masih bergantung impor dari Benua Eropa. Dengan mengembangkan produksi dalam negeri, maka tahun depan pengadaan RDMS akan dipenuhi dari dalam negeri."Ada konsorsium membuat RDMS untuk mengurangi impor jadi produksi dalam negeri," ujar Jazi dalam acara menganugerahkan penghargaan Bapeten Safety and Security Award (BSSA), Kamis (26/10). Jazi memaparkan konsorsium yang mengembangkan RDMS terdiri dari BATAN, PT LEN, dan Universitas Gajah Mada. Jika uji coba berhasil maka impor RDMS bisa dihentikan. Menurut Jazi, kebutuhan RDMS untuk peningkatan keamanan dari ancaman nuklir cukup banyak. Indonesia saat ini memerlukan 126 unit RDMS yang harus terpasang di seluruh wilayah. Saat ini baru ada enam yang terpasang di Pulau Jawa.