KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mengincar pertumbuhan pendapatan dan laba sebanyak 12%-15% secara
Year on Year (YoY) pada tahun 2022. Ada sejumlah faktor yang menjadi sumber optimisme IPCC dalam mendongkrak kinerjanya. Sekretaris Perusahaan IPCC Sofyan Gumelar mengungkapkan bahwa katalis positif pada tahun ini datang dari pertumbuhan industri, terutama industri otomotif, manufaktur, serta komoditas pertambangan dan perkebunan. Sebab, sebagai bagian dari rantai ekosistem logistik industri, kinerja layanan bongkar muat di Terminal IPCC akan banyak dipengaruhi oleh kegiatan di industri terkait tersebut. "Di sisi lain, kondisi makroekonomi yang diharapkan semakin membaik hingga kebijakan akomodatif Pemerintah juga dapat berdampak positif pada kinerja IPCC," ujar Sofyan kepada Kontan.co.id, Selasa (8/2).
Sofyan melanjutkan, dengan fasilitas infrastruktur dan suprastruktur yang mumpuni IPCC siap menangkap peluang untuk meningkatkan kinerjanya pada tahun 2022. Sejumlah pengembangan pun sedang dilakukan oleh IPCC, diantaranya perluasan lahan di area eks-DKP di daerah Tanjung Priok berbatasan dengan lahan penumpukan seluas 1,89 hektare.
Baca Juga: PANR Optimistis Dapat Mengulang Raihan Pendapatan Positif Seperti Tahun 2019 Selain itu, IPCC juga terus menjajaki kerjasama pengoperasian pelabuhan lain yang masih dalam Pelindo Group di luar terminal yang telah dioperasikan. Antara lain Terminal Belawan, Medan yang mulai dikerjasama-operasionalkan pada awal Januari tahun ini. Selanjutnya penjajakan dilakukan dengan Terminal di Surabaya, Makasar, Balikpapan, dan terminal lainnya yang dapat dijadikan hub Terminal Kendaraan. Di sisi lain, IPCC juga melakukan pendekatan dengan sejumlah
automaker untuk tidak hanya terlayani dari sisi layanan penumpukan saja, namun juga layanan bongkar muat oleh IPCC. Berbarengan dengan itu, pengembangan digitalisasi IT terus berlanjut sehingga sistem bisa terkoneksi antara IPCC melalui
autogate system hingga
billing system dan
payment gateway, sistem para pabrikan otomotif, hingga sistem di kepabeanan untuk keperluan administrasi pelaporan. "Untuk pengembangan lainnya dapat berupa layanan
beyond terminal atau
beyond the gate yang merupakan rencana bisnis IPCC sebagai bagian dari
value added services dimana IPCC dapat memberikan layanan tambahan di luar Terminal IPCC atau
remote area," terang Sofyan. Pengembangan lainnya itu termasuk layanan distribusi kendaraan antar wilayah maupun antar pulau melalui kerjasama dengan sejumlah Pelabuhan (
connectivity in distribution), yang dapat berupa layanan kendaraan baru maupun kendaraan bekas yang memiliki
potential market cukup besar di Indonesia. Untuk itu, IPCC melakukan pemeliharaan dan peningkatan kapasitas, fasilitas, dan peralatan terminal berbasiskan
planning and control. Juga peningkatan pelayanan terminal melalui perbaikan fasilitas dermaga dan lapangan.
Baca Juga: Analis Rekomendasikan Beli Saham SIDO, Simak Ulasannya "Termasuk pemeliharaan sistem dan jaringan untuk membantu operasional hingga keuangan. Semuanya masuk dalam pipeline, Integrasi, Ekspansi, Digitalisasi, dan Koordinasi," terang Sofyan. Sedangkan mengenai anggaran belanja modal (capex) untuk tahun ini, manajemen IPCC masih melakukan kalkulasi kembali. Sofyan bilang, perhitungan ini terkait pemetaan kembali bisnis usaha yang saling terintegrasi dan dampak terhadap kegiatan terminal kendaraan yang dilakukan IPCC pasca penggabungan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) pada tahun lalu. Jika nantinya IPCC diberikan mandat untuk dapat melayani operator Terminal Kendaraan di seluruh wilayah Indonesia yang masuk dalam area Pelindo, maka diperlukan capex yang lebih tinggi. Guna mempersiapkan infrastruktur pendukung dari sisi
gate, lapangan penumpukan, hingga digitalisasi
office yang saling terhubung antara operasional IPCC, car maker, Bea Cukai, maupun bagian Keuangan IPCC. "Tentunya kami harapkan penggunaan capex yang efisien, efektif, dan tepat guna sehingga dapat berimbas langsung pada peningkatan kegiatan operasional yang mendukung kinerja fundamental Perseroan," imbuh Sofyan.
Editor: Tendi Mahadi