KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (
IPCC) melayani total cargo sebesar 1.234.839 unit sepanjang tahun 2023. Di mana, pelayanan kargo yang dilakukan IPCC terdiri dari CBU, truck/bus dan alat berat yang tumbuh cukup signifikan selama tiga tahun terakhir yaitu sebesar 89,11%. Sedangkan dari sisi laporan keuangan, IPCC berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp 190,85 miliar. Realisasi ini naik 18,01% dibanding laba bersih tahun 2022. “Dengan capaian ini, IPCC mencatatkan laba tertinggi sejak IPO, yang sebelumnya berada di angka laba Rp 170 miliar setelah implementasi PSAK 73 serta dampak pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu,” kata Wing Megantoro, Direktur Keuangan dan SDM IPCC dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Senin (1/4).
Sepanjang tahun 2023, EBITDA tercatat sebesar Rp 350 miliar. Realisasi ini, naik 4,25% dari tahun sebelumnya, untuk EBITDA Margin tercapai 47,7%, dan Net Profit Margin naik menjadi 25,96% dari tahun lalu yang tercatat 22%.
Baca Juga: Tahun Ini, Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) Alokasikan Capex Rp 83 Miliar Kemudian dari sisi laba per lembar saham tumbuh cukup baik dari tahun sebelumnya yang tercatat 88,94 per lembar saham menjadi 104,96 per lembar saham. “Kinerja perusahaan baik dari sisi operasional dan komersial pasca merger Pelindo yang ditandai dengan ekspansi dari sisi pengoperasian Terminal Satelit di Belawan, Pontianak, Makassar dan Balikpapan memberikan keunggulan tersendiri sehingga mampu mewujudkan konektivitas dan memberikan keuntungan bagi pelanggan”, jelas Sugeng Mulyadi, Direktur Utama IPCC. Sugeng menambahkan, setelah berhasil memperluas wilayah kerja pada Terminal Satelit Balikpapan pada kuartal 4 tahun 2023, IPCC membuktikan bahwa perusahaan secara berkelanjutan terus melakukan ekspansi dan memperluas jaringan antar terminal yang pada akhirnya berdampak pada revenue enhancement. IPCC juga bersinergi dengan automaker Korea untuk layanan PDC (Pre Delivery Center) dalam rangka meningkatkan bisnis layanan Cargo Distribution Management di arena KBN seluas 4,3 hektare (ha). Pada tahun 2023, Bagus Dwipoyono, Direktur Operasi dan Teknik IPCC, menerangkan dengan telah selesainya 4 program investasi diharapkan pada tahun 2024 dapat memberikan benefit bagi perusahaan dalam menunjang aktivitasnya serta mampu melayani cargo pelanggan secara maksimal. “Adapun 4 program investasi yang berhasil diselesaikan yaitu perbaikan berat lapangan G2 dan G3 Terminal Domestik, renovasi Gate Terminal Domestik, perbaikan berat Lapangan E dan A serta perkerasan lahan eks-PP seluas 2 Ha yang menghabiskan total Rp 28,29 miliar,” ungkap Bagus.
Pengelolaan terminal yang tersentralisasi merupakan salah satu kunci peningkatan kinerja operasional dengan transformasi dan implementasi integrated planning & control. Sugeng menjelaskan bahwa hal tersebut membuat IPCC memiliki kendali strategis yang lebih baik, sehingga memudahkan dalam melakukan transformasi layanan operasi end-to-end service khususnya terminal kendaraan seperti menciptakan standarisasi sistem layanan operasional yang sebelumnya tidak terkoneksi antar pelabuhan dan terminal. “Hal ini sejalan dengan posisi Perusahaan yang merupakan komponen penting dari industri otomotif nasional serta menjadi dasar untuk selalu menyediakan excellent operation kepada para pelanggannya, yaitu produsen kendaraan yang memiliki produk baik ekspor maupun impor serta dalam penanganan otomotif dalam negeri. Kami terus berkolaborasi aktif dengan berbagai pemangku kepentingan, baik instansi pemerintah maupun investor agar dapat membangun konektivitas antar terminal kendaraan yang akhirnya akan mendorong efisiensi dari sisi biaya logistik,” tutup Sugeng. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari