Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) klaim punya likuiditas cukup baik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) menjelaskan hingga saat ini belum menggunakan pendanaan dari perbankan karena kondisi likuiditas masih sangat baik. Selain itu, IPCC juga masih memiliki dana dari IPO. 

"Semester dua ini perusahaan berencana merealisasikan belanja modal berupa penambahan kapasitas dengan membuat gedung parkir," jelas Direktur Utama IPCC Chiefy Adi K Chiefy melalui keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (16/8). 

Baca Juga: Semester I 2019, pendapatan Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) turun 8,62%


Adapun, per semester I-2019 aset perusahaan tercatat sebesar Rp 1,28 triliun dengan porsi kas dan setara kas mencapai 44,7%. 

Lebih lanjut, pada semester II tahun ini, perseroan optimis akan adanya lonjakan pada aktivitas internasional terutama pada kegiatan ekspor. Ini mulai terlihat pada lonjakan volume throughput CBU di bulan Juli 2019. 

Pada bulan Juli, operasional throughput untuk segmen CBU mampu mencapai 38.455 unit meningkat 17,29% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 32.787 unit.

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) punya komisaris baru

Dengan selesainya event Pemilu Presiden dan legislatif yang berakhir dengan baik, para APM akan memaksimalkan 6 bulan tersisa untuk mengejar target ekspor tahun ini.

Sebelumnya, perseroan telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2018 dengan membagikan dividen sebanyak 60% dari laba tahun berjalan 2018. Adapun laba tahun berjalan 2018 sebesar Rp 170,18 miliar. 

Dengan demikian, besaran dividen yang akan dibagikan ialah sebesar Rp 102,11 miliar. Sementara sisanya sebanyak 40 persen akan digunakan untuk laba ditahan.

Baca Juga: Banyak kawasan industri baru, Sri Rejeki Isman (SRIL) belum berminat ekspansi

Adapun jumlah lembar saham yang akan diperhitungkan dalam pembagian dividen ialah sejumlah 1,81 miliar lembar saham sehingga nilai dividend per share (DPS) atau dividen per lembar saham sebesar Rp 56,15 dengan menghasilkan dividend yield sebesar 4,35%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi