Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) terus kembangkan digitalisasi layanan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mendukung industri teknologi 4.0 yang saat ini sedang berkembang dengan terus mempersiapkan dan memperbarui layanan digitalisasi untuk memudahkan proses pelayanan terhadap kendaraan yang dilayani.

Optimalisasi layanan digital ini nantinya akan terhubung baik dari sisi internal IPCC, khususnya di bagian operasional dan keuangan lalu ke sistem automaker, shipping line, hingga custom clearance (Bea Cukai).

Tak hanya itu pada akhir September lalu, IPCC bersama dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMI) melakukan soft launching penggunaan Radio Frequency Identification (RFID) pada unit yang dibawa oleh TMMIN, yaitu Toyota.


"Kami sangat berterima kasih kepada TMMIN yang telah mempercayakan kami untuk menangani bongkar muat kendaraan Toyota. Penggunaan RFID ini merupakan bagian dari perjalanan digitalisasi di Terminal IPCC, di awali dengan implementasi TOS Internasional, Billing engine, dan ERP di tahun 2015," ujar Investor Relation Indonesia Terminal Kendaraan (IPCC) Reza Priyambada, Senin (29/11).

Baca Juga: Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) jalin kerjasama dengan Pelabuhan Belawan

Lalu, dilanjutkan dengan TOS Domestik di tahun 2018 dan berlanjut dengan pengembangan sistem CEISA, Auto NPE, dan Autogate Management System Dashboard di tahun 2021.

Reza mengatakan, penggunaan RFID ini mendukung terciptanya car logistic ecosystem yang nanti dapat memberikan nilai tambah tidak hanya pada IPCC namun, juga kepada para pelanggan.

IPCC akan mendukung penuh program RFID ini dari segala aspek, baik dari aspek sumber daya manusia maupun aspek pendukung lainnya

Ia melanjutkan, sebelum pengunaan RFID tersebut, pencatatan atas informasi unit kargo kendaraan yang masuk (gate-in) ke Terminal IPCC hingga muat ke Kapal dilakukan denga menggunakan scan informasi VIN dengan menggunakan handheld.

Sebelum adanya RFID informasi terkait kendaraan yang masuk ke dalam terminal dilakukan melalui integrasi data digital sebelum kedatangan ke terminal.

"Setelah adanya RFID akurasi terhadap kargo yang masuk semakin meningkat karena selain verifikasi informasi digital dengan menggunakan autogate, verifikasi informasi fisik unit kargo didapatkan dari RFID. Sehingga meningkatkan kepastian terkait informasi unit kargo yang masuk," tuturnya.

Baca Juga: Telah serap capex Rp 23,28 miliar, berikut proyeksi bisnis IPCC

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat