Indonesia Lakukan Penelitian bersama WHO Mengenai Penyebab Hepatitis Akut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terutama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan surat edaran kepada semua rumah sakit dan Dinas Kesehatan di Daerah untuk melakukan surveilans monitoring terhadap temuan kasus Hepatitis Akut yang ada di Indonesia. Surat Edaran tersebut menyikapi adanya tiga kasus Hepatitis Akut di Jakarta beberapa waktu lalu.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kasus Hepatitis Akut juga sudah ditemukan di negara tetangga yaitu Singapura. Hingga hari ini sudah ada 15 kasus ini di Indonesia. Dan kasus Hepatitis Akut di dunia paling besar berada di Inggris yakni 115 kasus, kemudian Italia, Spanyol dan juga di Amerika Serikat.

Terkait hal tersebut, pemerintah Indonesia sudah melakukan koordinasi dan diskusi dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika dan juga CDC Inggris.


"Sehari sesudah lebaran dan kami sudah mendapatkan informasi, kesimpulannya belum bisa dipastikan virus apa yang 100% menyebabkan adanya penyakit hepatitis akut ini," kata Budi dalam Konferensi Pers Virtual, Senin (9/5).

Baca Juga: Menkes: Saat Ini, Tercatat 15 Kasus Dugaan Hepatitis Akut Misterius di Indonesia

Penelitian tersebut dilakukan bersama-sama oleh Indonesia bekerjasama dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO), Amerika dan Inggris.

Budi mengatakan, Kemungkinan besar penyebab Hepatitis Akut yang terjadi di beberapa negara karena Adenovirus strain 41. Namun hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut lantaran adapula temuan kasus yang berkaitan dengan Adenovirus strain 41.

"Jadi kita masih melakukan penelitian bersama-sama dengan Inggris dan Amerika untuk memastikan penyebabnya apa," paparnya.

Untuk pencegahan infeksi Hepatitis Akut, Pemerintah meminta masyarakat untuk menjaga kebersihan terutama asupan makanan. Hal ini karena virus tersebut menular melalui asupan makanan yang lewat mulut.

"Jadi kalau bisa rajin cuci tangan, jadi kita pastikan apa yang masuk ke anak-anak kita, karena ini menyerang di bawah 16 tahun lebih banyak lagi di bawah 5 tahun untuk bersih," ujarnya.

Baca Juga: Ini Cara Penularan Hepatitis Akut pada Anak, Orangtua Perlu Waspada

Kemudian jika orang tua menemukan ciri anak mengalami gangguan pencernaan seperti diare yang diikuti dengan demam. Maka untuk kewaspadaan perlu membawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Jika ditemukan gejala yang mengarah pada Hepatitis Akut maka akan dilakukan pengecekan SGPT dan SGOT.

"SGPT SGOT-nya kalau di atas 100 lebih baik refer ke fasyankes terdekat. Karena itu normalnya di level 30an. Kalau udah naik agak tinggi lebih baik refer ke fasyankes terdekat," pungkas Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi