JAKARTA. Pemerintah Indonesia tengah mengajukan lamaran untuk bergabung dalam organisasi kakao dunia atau The International Cocoa Organization (ICCO). Tujuannya, agar Indonesia dapat berperan lebih banyak dalam pengambilan kebijakan kakao di dunia internasional.“Kami sudah apply, sedangkan anggarannya ada di Kementerian Luar Negeri,” kata Mari Elka Pangestu di Jakarta, Jumat (30/7). Keanggotan dalam ICCO tersebut mewakili negara, dan memiliki kewajiban untuk membayar iuran anggota yang dibayarkan oleh Indonesia.Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan, Mahendra Siregar bilang, Indonesia memiliki peluang yang besar untuk terlibat dalam ICCO tersebut. Salah satu keunggulan Indonesia untuk terlibat aktif di organisasi kakao dunia itu adalah Indonesia yang merupakan negara produsen kakao terbesar ketiga di dunia. Mahendra bahkan mengimbau Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) untuk segera berperan dalam organisasi kakao dunia tersebut dan tidak lagi mengurus masalah-masalah internal saja. “Jangan sibuk membahas internal terus, kita harus berperan di global karena kita produsen terbesar ketiga,” ungkap Mahendra.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Indonesia Lamar Jadi Anggota Organisasi Kakao Dunia
JAKARTA. Pemerintah Indonesia tengah mengajukan lamaran untuk bergabung dalam organisasi kakao dunia atau The International Cocoa Organization (ICCO). Tujuannya, agar Indonesia dapat berperan lebih banyak dalam pengambilan kebijakan kakao di dunia internasional.“Kami sudah apply, sedangkan anggarannya ada di Kementerian Luar Negeri,” kata Mari Elka Pangestu di Jakarta, Jumat (30/7). Keanggotan dalam ICCO tersebut mewakili negara, dan memiliki kewajiban untuk membayar iuran anggota yang dibayarkan oleh Indonesia.Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan, Mahendra Siregar bilang, Indonesia memiliki peluang yang besar untuk terlibat dalam ICCO tersebut. Salah satu keunggulan Indonesia untuk terlibat aktif di organisasi kakao dunia itu adalah Indonesia yang merupakan negara produsen kakao terbesar ketiga di dunia. Mahendra bahkan mengimbau Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) untuk segera berperan dalam organisasi kakao dunia tersebut dan tidak lagi mengurus masalah-masalah internal saja. “Jangan sibuk membahas internal terus, kita harus berperan di global karena kita produsen terbesar ketiga,” ungkap Mahendra.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News