KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah mengatakan, Indonesia dan Malaysia sepakat membuka kembali perekrutan dan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) mulai 1 Agustus mendatang. Hal tersebut disampaikan saat
Joint Statement terkait implementasi penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Sektor Domestik di Malaysia. Dimana penandatanganan dilakukan oleh Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah dan Menteri Sumber Manusia Malaysia, Dato' Sri M. Saravanan Murugan.
Baca Juga: Inilah Perjanjian yang Dilanggar Malaysia sehingga Membuat Indonesia Setop Kirim TKI "Kedua pihak menyetujui dimulainya kembali perekrutan dan penempatan PMI di Malaysia mulai 1 Agustus 2022, bergantung pada efektif tidaknya implementasi dari komitmen yang dibuat dalam MoU," ujar Ida, Kamis (28/7). Menurutnya, dalam Forum Joint Working Group (JWG) mengakui ada sejumlah masalah implementasi dalam hal kebijakan dan teknis yang mungkin mempengaruhi pelaksanaan MoU, sehingga disepakati bersama tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan implementasi secara menyeluruh, khususnya
One Channel System (OCS). Indonesia dan Malaysia sepakat bahwa OCS akan menjadi satu-satunya mekanisme perekrutan dan penempatan PMI di Malaysia dengan mengintegrasikan sistem
online yang ada. Sistem ini dikelola oleh Perwakilan Indonesia di Malaysia dan sistem
online yang dikelola oleh Departemen Imigrasi Malaysia. "Hal ini dilakukan dengan sepenuhnya mematuhi syarat dan ketentuan yang disepakati sebagaimana diatur dalam MoU," kata Ida. Nantinya
pilot project akan dilakukan dan harus dilaksanakan tiga bulan sebelum penerapan secara penuh sistem OCS untuk memastikan kelancaran aplikasi sistem terintegrasi.
Baca Juga: Ini Penjelasan Menaker Terkait Langkah Indonesia Stop Kirim TKI Ke Malaysia Kedua pihak sepakat untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan norma dan prosedur yang disepakati, sebagaimana ditetapkan dalam MoU dipatuhi sepenuhnya oleh seluruh pihak dengan melibatkan lembaga/departemen terkait di pemerintahan masing-masing. Selanjutnya, Indonesia dan Malaysia juga sepakat memerangi perdagangan orang (
trafficking in person) dan berkomitmen untuk melibatkan pemangku kepentingan terkait di negaranya masing-masing dalam rangka menjalin kerja sama bilateral yang konkrit. "Kedua belah pihak juga bersepakat berkomitmen untuk memfasilitasi kerja sama antara lembaga jaminan sosial di Malaysia dan Indonesia dalam rangka memperkuat pelindungan bagi Pekerja Migran Indonesia," tegasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .