Indonesia Masih Dibanjiri Impor Pangan, Beras Paling Melonjak



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perkembangan impor beberapa komoditas pangan pada periode Januari hingga Agustus 2024.

Adapun impor gandum dan meslin, gula dan beras menyumbang 5,07% terhadap total impor non migas.

Deputi Kepala BPS Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini mengatakan impor gandum dan meslin hingga Agustus 2024 mengalami kenaikan 3,84% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.


Hingga Agustus 2024, Indonesia sudah mengimpor gandum dan meslin sebesar 8,44 juta ton atau senilai US$ 2,56 miliar. 

Baca Juga: Impor Beras Melonjak hingga Agustus 2024, Paling Banyak dari Thailand

"Andilnya sebesar 2,01% dari total impor non migas di Indonesia," ujar Pudji dalam Konferensi Pers di Jakarta, Selasa (19/7).

Pudji menyebut, impor gandum dan mesin paling banyak berasal dari Australia yang mencapai 2,27 juta ton atau senilai US$ 707,39 juta.

Sementara itu, impor gula selama delapan bulan pertama 2024 mengalami peningkatan 5,53% secara tahunan. Sepanjang periode tersebut, Indonesia mengimpor gula sebesar 3,38 juta ton atau senilai US$ 2,00 miliar.

Adapun berdasarkan negara asalnya, impor gula paling banyak berasal dari Brasil sebesar 1,96 juta ton atau senilai US$ 1,15 milia5.

Kemudian, impor beras mengalami lonjakan hingga 121,34% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: BPS: Surplus Neraca Perdagangan Agustus 2024 Capai US$ 2,90 Miliar

Hingga Agustus 2024, Indonesia sudah mengimpor gula sebesar 3,05 juta ton atau senilai US$ 1,91 miliar. Adapun, impor beras paling banyak berasal dari Thailand sebesar 1,13 juta ton atau senilai US$ 734,78 juta. 

"Negara asal impor beras tertinggi adalah Thailand," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari