KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus Neraca Perdagangan barang Indonesia pada Februari 2025 mencapai US$ 3,13 miliar. Surplus neraca perdagangan ini tercatat turun US$ 380 juta secara bulanan, namun meningkat secara tahunan sebesar US$ 2,28 miliar. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, terdapat tiga negara yang menyumbang surplus neraca perdagangan pada Februari 2025. Yakni, Amerika Serikat (AS), India, dan Filipina. “Sedangkan dengan China, Australia, dan Brasil Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Senin (17/3).
Adapun Ia memerinci surplus neraca dagang dengan AS mencapai US$ 1,5 miliar, dengan komoditas penyumbang utama adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85). Kemudian, komoditas pakaian dan aksesorisnya (rajutan) (HS 61), serta alas kaki (HS 64). Baca Juga: Neraca Dagang Indonesia dengan AS Tercatat Surplus, dengan China Defisit Surplus dengan India mencapai US$ 1,26 miliar, dengan komoditas penyumbang utama adalah bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15), dan besi serta baja (HS 72). Surplus dengan Filipina mencapai US$ 753,3 juta, dengan komoditas penyumbang utama adalah kendaraan dan bagiannya (HS 87), bahan bakar mineral (HS 27), serta lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15). Selanjutnya, defisit neraca dagang dengan China mencapai US$ 1,75 miliar, dengan komoditas penyumbang utama adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85), mesij dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84), serta kendaraan dan bagiannya (HS 87).