KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Survei Gallup's Law and Order 2018 baru-baru ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke-9 dari 10 negara teraman dunia untuk ditinggali. Menteri Pariwisata Arief Yahya merespons positif hasil survei tersebut sebagai langkah awal pencapaian yang bagus.

Tapi, tetap diperlukan perbenahan di berbagai hal. Salah satu tragedi terjadi beberapa hari lalu, yaitu tenggelamnya kapal penumpang KM Sinar Bangun di destinasi wisata Danau Toba. 

"Pertama-tama, kami berbela sungkawa atas tragedi KM Sinar Bangun. Kita monitor dengan sangat cepat dari sini, mengingat Danau Toba menjadi salah satu destinasi wisata yang di jual dalam perhelatan Asian Games," kata Arief yang ditemui dalam acara halalbihalal Kementerian Pariwisata, Kamis (21/6).

Menurutnya, adanya berita baik dan buruk tersebut, menempatkan Indonesia pada posisi seri atau draw.

"Safety (keselamatan) and security (keamanan) itu selalu jadi satu. Secara umum, kita draw. Ada safety yang kita menang di situ, tapi di sisi lain security kita masih kurang ketika musibah KM Sinar Bangun yang lalu terjadi." tuturnya.

Meski demikian, Arief mengapresiasi pihak-pihak terkait yang terlibat dalam evakuasi maupun dalam langkah antisipasi ke depannya.

"Yang dilakukan sudah bagus dari rekan-rekan Basarnas, untuk langkah selanjutnya saya setuju jika ke depannya diperlukan langkah audit untuk yang berlayar di sana," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia