Indonesia Masuk Daftar 20 Negara dengan Ekonomi Terbesar Dunia, di Posisi Berapa?



EKONOMI TERBESAR DUNIA - Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai pasar dari semua barang jadi dan jasa yang diproduksi di suatu negara dalam periode waktu tertentu. 

Mengutip Insider Monkey, PDB dapat membantu mengukur kesehatan dan ukuran ekonomi suatu negara. Total output dunia diperkirakan di atas US$ 100 triliun pada tahun 2022. 

Laporan PBB memproyeksikan PDB global tumbuh sebesar 2,3% pada tahun 2023 dan 2,5% pada tahun 2024. Prospek pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19 tetap terlihat redup di tengah kenaikan suku bunga, inflasi tinggi, dan ketidakpastian global. Invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan masalah yang semakin rumit.


Hasil riset Insider Monkey menunjukkan, Amerika Serikat adalah ekonomi terbesar di dunia, yang diperkirakan akan tumbuh sebesar 1,1% pada tahun 2023. Pertumbuhan PDB Tiongkok diperkirakan sebesar 5,3%, sedangkan ekonomi Eropa diproyeksikan tumbuh hanya sebesar 0,9% tahun ini.

Sebuah laporan yang dirilis oleh McKinsey Global Institute menyoroti dampak korporasi terhadap ekonomi global di abad ke-21. 

Baca Juga: 10 Negara Paling Kaya di Asia, Indonesia Masuk Daftar?

Ditemukan bahwa sektor bisnis menyumbang 72% dari produk domestik bruto (PDB) di negara-negara anggota OECD. 

Perusahaan yang memiliki pendapatan tahunan lebih dari US$ 1 miliar berkontribusi dalam persentase tersebut. 

Pada tahun 2017, sekitar US$ 14 triliun dari PDB Amerika Serikat sebesar US$ 20 triliun berasal dari sektor korporasi. 

Cargill, yang merupakan perusahaan swasta terbesar di AS, memiliki pendapatan sebesar US$ 165 miliar pada tahun 2022 – jumlah yang mengejutkan yang lebih besar daripada PDB beberapa negara. 

Perusahaan publik seperti Apple Inc, Microsoft Corporation, Amazon.com, Lockheed Martin Corporation, dan General Electric Company, juga memainkan peran penting dalam mempertahankan status AS sebagai ekonomi terbesar di dunia.

Baca Juga: AS Rilis Video yang Tunjukkan Interaksi Berbahaya Kapal Perang China di Selat Taiwan

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie