Indonesia masuk lima besar ekonomi dunia di 2045?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia diprediksi akan menjadi negara ekonomi terbesar di dunia. Berdasarkan hasil riset PricewaterhouseCoopers (PwC), salah satu penyedia jasa auditor menyatakan posisi perekonomian Indonesia di peringkat ke-5 dunia diprediksi lebih cepat pada tahun 2045 dengan estimasi nilai Produk Domestik Bruto (PDB) US$ 5,424 miliar.

Sementara tahun 2050, peringkat ekonomi Indonesia bakal naik menjadi ke-4 dunia dengan perkiraan nilai PDB US$ 10,502 miliar yang dihitung melalui metode Purchasing Power Parity (PPP).

Menurut riset PwC ini, Indonesia dinilai sebagai big emerging market karena merupakan negara dengan perekonomian terkuat di Asia Tenggara.

"Sehingga nanti pada 100 tahun Indonesia merdeka tahun 2045, Insya Allah Indonesia akan masuk lima negara ekonomi terbesar di dunia," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di dalam keterangan pers, Senin (9/4).

Indonesia berpotensi memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian dunia ke depannya, yang salah satunya ditopang melalui kinerja gemilang dari industri nasional.

Peluang besar tersebut, juga didukung dengan adanya masa emas, yaitu bonus demografi atau peningkatan jumlah penduduk usia produktif pada tahun 2020-2030.

“Untuk mencapai sasaran tersebut, tentunya perlu perjuangan dan kerja keras. Sehingga, optimisme harus didorong oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” tegas Menperin.

Oleh karenanya, melalui peta jalan Making Indonesia 4.0, Indonesia telah memiliki strategi dan arah yang jelas dalam upaya meningkatkan daya saing industri manufaktur nasional di tengah memasuki era digital.

Salah satu langkah awal yang sudah dijalankan, Kementerian Perindustrian turut memacu kompetensi sumber daya manusia (SDM) lewat peluncuran program pendidikan vokasi industri di beberapa wilayah di Indonesia.

Dengan mengusung konsep yang link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan dengan industri, diharapkan dapat mudah mencetak tenaga kerja sesuai kebutuhan dunia industri saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto