JAKARTA. Indonesia rupanya belum tentu diterima di Trans Pacific Partnership (TPP) meski pemerintah telah menyatakan ketertarikan ikut serta dalam blok dagang tersebut. Pasalnya, di luarĀ 12 negara yang telah menandatangani kesepakatan perjanjian TPP, negara yang akan bergabung harus menunggu dibukannya kepesertaan baru. Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemdag) Bachrul Chairi mengatakan, bagi negara yang akan ikut tidak dapat serta merta langsung berpartisipasi. "Setelah ratifikasi, TPP akan berjalan. Nanti mereka akan undang (tawarkan kepesertaan anggota baru), tetapi kapannya tidak tahu," kata Bachrul, akhir pekan lalu (5/2). Pihak pemerintah Indonesia berharap dapat segera mengejar dan melakukan perbaikan dari sisi kebijakan maupun infrastruktur agar tidak tertinggal dari negara-negara anggota TPP. Pemerintah berharap, dapat masuk dalam batch atau gelombang pertama ketika TPP membuka keaggotaan baru.
Indonesia masuk TPP tergantung 12 negara lain
JAKARTA. Indonesia rupanya belum tentu diterima di Trans Pacific Partnership (TPP) meski pemerintah telah menyatakan ketertarikan ikut serta dalam blok dagang tersebut. Pasalnya, di luarĀ 12 negara yang telah menandatangani kesepakatan perjanjian TPP, negara yang akan bergabung harus menunggu dibukannya kepesertaan baru. Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemdag) Bachrul Chairi mengatakan, bagi negara yang akan ikut tidak dapat serta merta langsung berpartisipasi. "Setelah ratifikasi, TPP akan berjalan. Nanti mereka akan undang (tawarkan kepesertaan anggota baru), tetapi kapannya tidak tahu," kata Bachrul, akhir pekan lalu (5/2). Pihak pemerintah Indonesia berharap dapat segera mengejar dan melakukan perbaikan dari sisi kebijakan maupun infrastruktur agar tidak tertinggal dari negara-negara anggota TPP. Pemerintah berharap, dapat masuk dalam batch atau gelombang pertama ketika TPP membuka keaggotaan baru.